Istana Ungkap Presiden Prabowo Senang Pemda Mau Bantu Program MBG, Tapi Bukan Dalam Pembiayaan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia Hasan Nasbi mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto senang Pemda mau membantu program MBG.

Istana Ungkap Presiden Prabowo Senang Pemda Mau Bantu Program MBG, Tapi Bukan Dalam Pembiayaan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Republik Indonesia mengungkapkan Presiden senang Pemerintah Daerah (Pemda) mau membantu program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selain itu, Hasan juga mengungkap, dalam rapat paripurna kabinet, presiden menyarankan Pemda untuk memperbaiki fasilitas sekolah-sekolah di daerah bila memiliki anggaran.

"Presiden kemarin juga di dalam rapat Kabinet Paripurna juga bilang, 'Oh terima kasih pemerintah daerah mau bantu tuh'. Beliau senang sekali," kata Hasan saat wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra di Kantor Redaksi Tribunnews.com, pada Kamis (23/1/2024).

"Tapi juga bisa dipikirkan begini katanya. 'Biar diurus sama pemerintah pusat, pemerintah daerah kalau ada anggaran, coba bagusin sekolahnya'. Coba benerin sekolah-sekolah yang ada di daerah SD, SMP," lanjutnya.

Ia pun menegaskan sebenarnya pemerintah pusat tidak meminta partisipasi pemerintah daerah dalam program Makan Bergizi Gratis.

Baca juga:

Namun, lanjut dia, pemerintah-pemerintah daerah memiliki semangat yang tinggi untuk mengakselerasi percepatan program sehingga mereka berbicara dengan Kementerian Dalam Negeri untuk bisa membantu program itu.

"Jadi begini, yang dari pusat ini kan bertahap. Misalnya sekarang kan sudah 244 titik di 33 provinsi. Tapi kan masih banyak yang belum dapat," ucapnya.

"Nah pemerintah-pemerintah daerah ini ingin mengakselerasi juga. Misalnya titik daerah dia baru 2 atau 3. Dia mungkin mau nambah jadi 5, 6 supaya lebih banyak," kata Hasan.

Baca juga:

Terkait penganggarannya, Hasan mengatakan, bila pemerintah daerah ingin berpartisipasi untuk membangunkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), maka anggarannya dari APBD daerah tersebut.

Akan tetapi, ia menegaskan pengelolaannya akan tetap ditangani oleh (BGN).

"Artinya kalau pemerintah daerah mau berpartisipasi, nggak ditolak. Tapi bukan dalam pembiayaan . Jadi menyiapkan dapur, misalnya ada lahan, menyiapkan dapur itu," jelasnya.

"Jadi kadang-kadang orang itu bilang, wah ini diwajibkan, ini segala macam. Ada ide, itu bukan berarti kemudian langsung ada dieksekusi begitu. Ini ada ide yang begini. Ide pemerintah daerah mau ikut serta. Oh nggak pasti ikut serta. Orang punya ide banyak," sambung Hasan.

Hasan pun menyatakan (BGN) sangat terbuka terhadap masukan-masukan baik itu soal jenis makanan, kualitas makanan, jam sampainya makanan, distribusi makanan, dan lainnya. 

Menurut dia, masukan-masukan itu menjadi bahan mereka untuk memperbaiki Standar Operational Prosedur di lapangan.