Kunjungi Pabrik Krupuk Beromzet Ratusan Juta, Bupati Malang Siap Bantu Teknologi
Kunjungi Pabrik Krupuk Beromzet Ratusan Juta, Bupati Malang Siap Bantu Teknologi. ????Bupati Malang HM Sanusi berjanji akan memberikan dukungan teknologi kepada produsen krupuk beromzet ratusan juta rupiah per bulan di Kabupaten Malang untuk meningkatkan produksi dan pemasaran -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Malang – Bupati Malang, HM Sanusi, berkomitmen untuk mendukung produsen krupuk beromzet ratusan juta rupiah per bulan dengan memberikan bantuan teknologi. Hal ini disampaikan Sanusi saat mengunjungi Pabrik Krupuk UD Fira Jaya di Kelurahan Aridirejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Rabu (22/1/2025).
“Melalui Disperindag, kami akan membantu penerapan teknologi serta memfasilitasi pemasaran agar semakin luas,” ujar Sanusi.
Dalam kunjungannya, Sanusi mendengarkan langsung keluhan dari produsen krupuk. Ia mengapresiasi usaha rumahan tersebut yang mampu memproduksi satu ton krupuk per hari dan langsung habis terjual.
Produsen Krupuk UD Fira Jaya, Suci Arni, mengungkapkan bahwa omzet bulanan mereka mencapai Rp 600 juta, dengan tantangan utama pada ketersediaan bahan baku, terutama singkong. “Keuntungan bersih sekitar tiga puluh persen, setelah dipotong biaya produksi dan upah untuk 50 pegawai,” jelas Suci.
Suci juga menyampaikan masalah fluktuasi harga bahan baku seperti minyak goreng dan tepung yang kerap naik. “Tepung satu ton harganya Rp 9 juta, sementara harga minyak goreng sering tidak stabil, bisa naik hingga 30 persen,” tambahnya.
Untuk mengatasi kendala cuaca, Suci menggunakan alat pengering atau oven. Namun, jika hujan terus-menerus, produksi tetap terdampak karena keterbatasan alat pengeringan. “Kami berharap bisa dibantu dengan alat pengering tambahan, seperti solar dome, meski penggunaannya kurang simpel,” harap Suci kepada Bupati Malang.
UD Fira Jaya telah berdiri sejak 2007, dengan pemasaran yang mencakup Malang Raya, Kota Batu, Lumajang, Jember, hingga Bali. “Setiap hari kami memproduksi satu ton krupuk yang langsung habis terjual. Kami sebenarnya membutuhkan lebih banyak alat pengering,” pungkas Suci.[yog/aje]