eFishery Disebut Merugi tetapi Manajemen Bilang Untung ke Investor

Laporan investigasi yang bocor menunjukkan manajemen eFishery diduga menyatakan kepada investor sudah untung, padahal merugi.

eFishery Disebut Merugi tetapi Manajemen Bilang Untung ke Investor

Laporan investigasi yang bocor menunjukkan manajemen diduga menyatakan kepada investor sudah untung, padahal merugi. Startup perikanan ini juga diperkirakan menggelapkan dana hampir US$ 600 juta atau Rp 9,8 triliun (kurs Rp 16.331 per US$) selama Januari - September 2024.

Menurut draf laporan investigasi awal setebal 52 halaman yang beredar di antara para investor dan diulas oleh Bloomberg News, eFishery menyampaikan kepada investor bahwa perusahaan untung US$ 16 juta atau Rp 261,3 miliar dan meraup pendapatan US$ 752 juta atau Rp 12,3 triliun selama Januari – September 2024.

Padahal sebenarnya eFishery merugi US$ 35,4 juta atau Rp 578 miliar. Pendapatan startup perikanan ini diperkirakan US$ 157 juta atau Rp 2,6 triliun.

“Manajemen juga menggelembungkan angka pendapatan dan laba untuk beberapa tahun sebelumnya,” demikian isi laporan itu dikutip dari Straits Times, Rabu (22/1).

Katadata.co.id mengonfirmasi kabar tersebut kepada eFishery melalui email, tetapi belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.

Sumber Bloomberg dan Straits Times mengatakan investigasi dimulai setelah seorang pelapor mendekati seorang anggota dewan. Whistleblower ini menyatakan laporan keuangan tidak akurat.

Laporan investigasi awal itu juga menyebutkan eFishery hanya memiliki 24 ribu mitra pembudidaya ikan. Startup perikanan ini mengatakan kepada investor jumlahnya lebih dari 400 ribu.

Secara keseluruhan, pembukuan internal menunjukkan kerugian yang dipertahankan eFishery sekitar US$ 152 juta atau selama Januari - November 2024. Total aset perusahaan US$ 220 juta, termasuk US$ 63 juta dalam bentuk piutang dan US$ 98 juta berupa investasi.

"Manajemen telah menggelembungkan pendapatan hampir US$ 600 juta dalam sembilan bulan per September 2024" demikian bocoran rancangan laporan. Jika benar, maka lebih dari 75% dari angka yang dilaporkan adalah palsu, menurut laporan tersebut.

Jajaran direksi eFishery memutuskan untuk membebastugaskan sementara jabatan Gibran Huzaifah sebagai CEO dan Chief Product Officer Chrisna Aditya bulan lalu. Keduanya dikabarkan dalam penyelidikan terkait dugaan penyelewengan uang perusahaan.

Dugaan CEO eFishery menyelewengkan uang perusahaan pertama kali dilaporkan oleh DealStreetAsia.

Efishery, yang menyediakan tempat pakan bagi para pembudidaya ikan dan udang di Indonesia, menjadi unicorn dengan valuasi US$ 1,4 miliar ketika meraih pendanaan dari G42.

Efishery telah mengumpulkan ratusan juta dolar dalam upaya untuk memodernisasi industri perikanan di Indonesia. Startup ini menyediakan perangkat pemberian pakan pintar dan pakan bagi para pembudidaya, kemudian membeli hasil panen mereka untuk dijual ke pasar yang lebih luas.