Jadi Pembicara di Radio, Mas Iin Banjir Dukungan Majukan Sidoarjo
Jadi Pembicara di Radio, Mas Iin Banjir Dukungan Majukan Sidoarjo. ????Calon Bupati Sidoarjo Achmad Amir Aslichin mendapatkan respon yang luar biasa saat menjadi pembicara dalam program “Wawasan Series Rakyat Memilih”. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Sidoarjo (beritajatim.com) – Calon Bupati Sidoarjo Achmad Amir Aslichin mendapatkan respon yang luar biasa saat menjadi pembicara dalam program “Wawasan Series Rakyat Memilih”. Program tersebut diselenggarakan oleh radio Suara Surabaya (SS), Rabu (20/11/2024).
Banyak pendengar dari radio SS yang menanyakan sejumlah visi dan misi program dari calon bupati nomor urut dua itu. Ada juga yang memberikan saran demi kemajuan Kota Delta.
Melalui tangan dingin Mas Iin sapaan akrab Achmad Amir Aslichin, para pendengar ingin Sidoarjo bersinergi dengan Surabaya. Banyak juga permasalahan yang bisa dicarikan solusi oleh mantan anggota DPRD Sidoarjo dan DPRD Jatim itu. “Saya suka kalimat bersinergi dengan Surabaya yang Mas Iin sampaikan. Agar Sidoarjo semakin maju,” kata salah satu pendengar.
Selain itu juga ada pertanyaan terkait penanganan banjir di Sidoarjo. Karena jika musim hujan, di beberapa daerah masih tergenang air yang cukup lama.
Mas Iin mengungkapkan, adanya ego sektoral menjadi kendala tersendiri dalam penyelesaian banjir di Sidoarjo. Dia mencontohkan hubungan ego sektoral antardinas menjadi hambatan. Masing-masing dinas terkait memiliki keinginan dan muatan sendiri atas pemecahan sebuah problem pembangunan.
“Kami pernah melakukan penyelarasan antardinas terkait soal ego sektoral, saat itu saya menjabat sebagai Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo pada tahun 2016. Hasilnya, dalam waktu itu masing-masing dinas terkait akhirnya memiliki persepsi yang sama untuk mencegah banjir,” katanya.
Mas Iin menegaskan, keinginan maju sebagai Cabup kembali muncul ketika, ia terdorong oleh keadaan yang mana ia merasa terpanggil untuk bisa menerjemahkan permasalahan yang ada di Sidoarjo.
“Mengingat bekal pengalaman kami sebagai anggota DPRD Sidoarjo 10 tahun dan DPRD Provinsi 5 tahun, hampir 20 tahun kami berkecimpung dalam pemerintahan. Banyak permasalahan yang ada di Sidoarjo yang sudah ada di angan-angan kami. Berbagai macam alternatif solusi telah kami kaji untuk Sidoarjo lebih maju lagi,” tegas Mas Iin.
Menurut Mas iin, Sidoarjo memilik potensi yang sangat besar, dengan ruang dan industri yang begitu banyak. Ditambah Sidoarjo memiliki Bandara internasional Juanda yang bisa membawa Sidoarjo di etalase dunia.
Di sisi lain, sektor industri dianggap dapat berdampingan dengan warga Sidoarjo. Residensial dan komersialnya pun menurutnya selaras dengan perkembangan hidup masyarakat. “Sidoarjo disebut lebih homey dengan industri yang begitu besar serta pertumbuhan masyarakat yang mulai padat. Namun, disisi lain nilai keharmonisan dua hal itu tetap terjaga,” tuturnya.
Tagline “Sidoarjo Bangkit dan Bermartabat” sendiri diambil dari banyaknya harapan warga Sidoarjo yang mana mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap pembangunan dari berbagai sektor di Sidoarjo. “Kita punya potensi sendiri, Surabaya juga punya kemampuan dan potensinya sendiri. Makanya tadi saya sampaikan perlu adanya sinergi antara Surabaya dan Sidoarjo,” imbuhnya.
“Yang jelas untuk bisa memperbaiki keadaan Sidoarjo. Seorang kepala daerah tibak bisa berpangku tangan dengan stakeholder di bawahnya. Perlu pendekatan dan melibatkan semua kalangan melalui participatory dan turun langsung mendengar keluhan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Mas Iin juga mencatat keluhan dari pendengar yang selalu menjumpai titik kemacetan di kawasan Sidoarjo arah Surabaya. Mas Iin mengungkapkan, kepadatan kendaraan di sejumlah titik kemacetan turut menjadi perhatiannya. Pihaknya telah mengkaji proyek strategis nasional dengan pembangunan flyover dan pembebasan lahan.
Untuk jangka panjang, imbuhnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah Surabaya terkait pembangunan dan pengembangan angkutan umum strategis. “Pemecahan kemacetan adalah dengan memasifkan penggunaan kendaraan umum seperti negara-negara besar lainnya. Kita mesti mendorong pemerintah pusat bagaimana nanti koordinasi antar pemerintah ini dapat direalisasikan dengan pembangunan mungkin dengan adanya KRL yang terpadu,” tegasnya. (isa/kun)