Kebakaran di California: Peringatan untuk Dunia, Ancaman Perubahan Iklim Makin Nyata

Kebakaran di California: Peringatan untuk Dunia, Ancaman Perubahan Iklim Makin Nyata. ????Kebakaran hutan yang melanda California Selatan sejak 7 Januari lalu terus meluas akibat angin kencang, memaksa evakuasi lebih dari 180 ribu warga. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Kebakaran di California: Peringatan untuk Dunia, Ancaman Perubahan Iklim Makin Nyata

Los Angeles (beritajatim.com)- Kebakaran hutan yang melanda California Selatan sejak 7 Januari lalu terus meluas akibat angin kencang, memaksa evakuasi lebih dari 180 ribu warga. Hingga saat ini, setidaknya 28 korban jiwa dilaporkan dan ribuan rumah beserta puluhan ribu hektar lahan hangus terbakar.

Kebakaran serupa juga terjadi di wilayah utara Los Angeles, melahap lebih dari 8.000 hektar lahan dan menyebabkan evakuasi tambahan bagi 19 ribu orang.

Bencana ini menjadi peringatan serius tentang dampak perubahan iklim dan deforestasi. Prof. Priyono Suryanto, Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, menegaskan bahwa fenomena seperti ini adalah hasil dari akumulasi kompleks kehidupan modern yang cenderung mengabaikan keberlanjutan lingkungan.

“Kebakaran di California tak bisa dilihat dari satu sisi saja. Ini adalah hasil dari berbagai faktor, termasuk deforestasi dan pembangunan yang mengorbankan infrastruktur alam,” ujar Priyono kemarin.

Kerusakan Infrastruktur Alam: Penyebab Utama

Menurut Priyono, modernisasi sering kali mengorbankan infrastruktur alam seperti sungai, bukit, dan habitat alami. Kehilangan elemen-elemen ini memperparah dampak bencana, termasuk kebakaran, banjir, dan longsor.

“Jika laju deforestasi tidak dihentikan dan upaya rehabilitasi tidak dipercepat, kita hanya menunggu bencana-bencana lain yang lebih besar,” jelasnya.

Priyono menegaskan pentingnya harmoni antara manusia dan alam untuk mencegah berbagai bencana yang semakin sering terjadi. “Ini adalah alarm bagi kita semua untuk kembali menciptakan keseimbangan dengan alam secara menyeluruh,” tegasnya.

Sedekah Ekologi: Solusi Global untuk Mitigasi Bencana

Priyono juga mengusulkan konsep “Sedekah Ekologi” sebagai solusi global untuk mitigasi perubahan iklim. Konsep ini mencakup lebih dari sekadar rehabilitasi lahan dan reboisasi, tetapi juga integrasi desain pembangunan yang mendukung keberlanjutan ekosistem alami.

“Sedekah Ekologi harus menjadi gerakan global yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta untuk memastikan kelestarian lingkungan hidup,” kata Ketua Umum Masyarakat Agroforestri Indonesia (MAFI) ini.

Priyono menambahkan, keberhasilan mitigasi bencana tidak hanya bergantung pada tindakan individu, tetapi juga kolaborasi global untuk menjaga keberlanjutan planet ini. Ia berharap konsep ini dapat menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih harmonis dengan alam. [aje]