Kemarin, dampak banjir rob di pesisir sampai pelestarian naskah kuno

Sejumlah berita humaniora mendapatkan perhatian pembaca pada Selasa kemarin (19/11) mulai dari banjir rob berdampak ...

Kemarin, dampak banjir rob di pesisir sampai pelestarian naskah kuno

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita humaniora mendapatkan perhatian pembaca pada Selasa kemarin (19/11) mulai dari banjir rob berdampak terhadap ribuan keluarga di wilayah pesisir Bekasi, Jawa Barat.

Selain itu, terdapat kabar mengenai Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf memperingatkan bantuan sosial tidak untuk judi online, pemerhati lingkungan tolak hewan endemik Natuna dibawa ke luar daerah serta Perpustakaan Nasional yang menyebut baru 24 persen naskah kuno berhasil dilestarikan.

Berikut beberapa berita humaniora kemarin yang masih menarik dibaca hari ini:

3.657 kepala keluarga di Kabupaten Bekasi terdampak banjir rob

Hasil pengawasan dan asesmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menemukan sebanyak 3.657 kepala keluarga di wilayah pesisir utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terdampak banjir rob, dengan Kecamatan Muaragembong menjadi wilayah paling terdampak.

Baca lengkapnya di

Mensos RI ingatkan bantuan tunai tidak digunakan untuk judi online

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf mengingatkan kepada penerima bantuan sosial (bansos) tunai untuk tidak menyalahgunakan bantuan tersebut, apalagi untuk bermain judi online atau daring.

Baca lengkapnya di

Pemerhati lingkungan Natuna tolak hewan endemik kekah dibawa ke luar

Pemerhati Lingkungan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) menolak hewan endemik kekah dibawa ke luar daerah, terkait rencana Balai Konservasi Sumber Daya Alam akan membawa lima ekor kekah ke Pasuruan, Jawa Timur untuk dikembangbiakkan.

Baca lengkapnya di

Perpusnas sebut baru 24 persen naskah kuno yang berhasil dilestarikan

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Mariana Ginting menyebut baru 24 persen naskah kuno Nusantara atau sekitar 19.726 yang hingga kini berhasil dilestarikan.

Baca lengkapnya di

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024