Kemensos Salurkan Bantuan Rp 704 Juta dan Kerahkan Tagana ke Lokasi Banjir dan Longsor di Grobogan
Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang, termasuk kebutuhan shelter dan perlengkapan pendukung lainnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial mendistribusikan sejumlah bantuan logistik bagi warga terdampak bencana banjir dan di Kabupaten , Jawa Tengah.
Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan dasar seperti pangan dan sandang, termasuk kebutuhan shelter dan perlengkapan pendukung lainnya.
Baca juga:
"Kami terus berupaya memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi, terutama mereka yang berada di pengungsian," ucap Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) di Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Kemensos mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk menangani dampak bencana.
Upaya tersebut berupa pendataan korban terdampak, koordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk menyiapkan tempat pengungsian, serta distribusi bantuan logistik.
Berdasarkan laporan tim Tagana di lapangan, saat ini genangan banjir telah surut di beberapa kecamatan seperti Toroh, Karangrayung, dan Kedungjati.
Sejumlah wilayah lain masih terendam dengan ketinggian air bervariasi.
Bantuan logistik yang disalurkan terdiri dari 300 paket family kit, 300 paket kidsware, 620 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 940 paket lauk pauk siap saji.
Baca juga:
Ada juga bantuan berupa 200 paket sandang dewasa, 200 paket sandang anak, 200 lembar kasur, 300 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, 5 unit tenda keluarga, dan 2 unit tenda serbaguna.
Total bantuan yang diberikan untuk bencana banjir dan sebesar Rp 704 juta.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten sejak Senin (20/1/2025) disertai luapan Sungai Lusi, Serang, dan Tuntang memicu banjir yang melanda 11 kecamatan.
Selain banjir, juga terjadi di beberapa titik, menyebabkan dampak yang meluas bagi warga.
Hingga Rabu (22/1/2025) pukul 04.00 WIB, genangan air setinggi 10-70 cm masih terlihat di sejumlah wilayah.
Imbas dari bencana tersebut, sekitar 8.282 kepala keluarga terdampak.
Selain itu, enam rumah dilaporkan hanyut, sebelas rumah rusak berat, dan tujuh lainnya rusak ringan.
Sekitar enam puluh jiwa telah mengungsi dan proses pendataan korban masih terus dilakukan.