Bos Tugu Insurance Buka-Bukaan Soal Torehan Laba dan Premi pada 2024

Tugu Insurance mengungkapkan kinerja keuangannya yang signifikan pada 2024 dengan pencapaian target dan pertumbuhan laba 20%, selain meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional.

Bos Tugu Insurance Buka-Bukaan Soal Torehan Laba dan Premi pada 2024

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) atau melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 2024 dengan capaian yang positif.

Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat, mengungkapkan bahwa perusahaan berhasil memenuhi target kinerja untuk tahun buku 2024, bahkan melampaui beberapa aspek yang telah ditetapkan.

“Kisi-kisi tahun buku 2024 sebetulnya ada di laporan unaudited. Tapi kisi-kisinya, pertama, overall target kami tercapai,” ujar Tatang saat ditemui di Jakarta, Kamis (23/1).

Kinerja Operasional Meningkat

Tatang menjelaskan bahwa hampir seluruh indikator perusahaan menunjukkan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya secara year-on-year (yoy).

Pendapatan bruto Tugu Insurance meningkat, hasil operasional membaik, biaya operasional lebih efisien, dan rasio mengalami penurunan. Hal ini membuat hasil operasional perusahaan untuk tahun 2024 diproyeksikan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

“Secara operasional, di luar kontribusi one-off dari Citibank, perusahaan mencatat kenaikan laba yang signifikan. Kami mencatat peningkatan laba sekitar 20%. Mungkin rasa-rasanya di atas 20% (labanya),” kata Tatang.

Hingga akhir September 2024, Tugu Insurance membukukan laba bersih Rp 552 miliar. Meski angka ini turun 51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penurunan tersebut disebabkan oleh absennya pendapatan one-off dari kemenangan kasus melawan Citibank (N.A) yang tercatat tahun sebelumnya.

Dari sisi kontribusi premi, perusahaan mencatatkan pendapatan premi bruto sebesar Rp 6,9 triliun, meningkat 26% yoy dibandingkan periode yang sama pada 2023. Pendapatan premi neto yang telah dikurangi premi reasuransi dan cadangan premi tumbuh 20% yoy menjadi Rp 2,8 triliun.

Pendapatan underwriting juga meningkat 17% yoy menjadi Rp 2,3 triliun, dengan beban underwriting hanya naik 9% yoy. Hasil underwriting perusahaan melonjak 39% yoy, mencapai Rp 725 miliar.

Segmen Korporasi Mendominasi Kontribusi

Tatang menambahkan bahwa kontribusi premi korporasi terus mendominasi, sementara segmen ritel tumbuh lebih lambat. Perusahaan berhasil mempertahankan pangsa ritel di angka 12% terhadap total premi bruto.

“Kalaupun kita bisa mempertahankan share retail di angka 12% terhadap pertumbuhan korporasi yang tinggi, itu sudah lumayan effort. Tapi artinya secara nominal, kontribusi terbesar tetap di segmen korporasi,” ujarnya.

Secara keseluruhan, kinerja Tugu Insurance selama sembilan bulan pertama 2024 mencatatkan hasil yang solid dengan proyeksi pertumbuhan positif hingga akhir tahun.