Kenapa Langit Berwarna Biru? Ketahui Fakta Ilmiahnya

Ketahui penyebab langit berwarna biru, yaitu akibat panjang gelombang cahaya matahari yang melewati atmosfer. Ini penjelasan lengkapnya.

Kenapa Langit Berwarna Biru? Ketahui Fakta Ilmiahnya

TEMPO.CO, Jakarta - Langit secara harfiah merupakan ruang luas yang terbentang di atas bumi, tempat di mana bulan, bintang, matahari, dan planet lain berada, sebagaimana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 

Langit yang cerah dan berwarna biru menjadi pemandangan alam yang indah dan menarik bagi sebagian orang. 

Dalam dunia psikologi, bahkan dikenal istilah astrophile, yaitu phile (philia) atau kondisi di mana seseorang menyukai segala hal yang berhubungan dengan langit. Lantas, kenapa berwarna biru? Ini penjelasannya. 

Kenapa Langit Berwarna Biru?

Melansir laman Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) Science Space Place, warna langit disebabkan oleh cahaya matahari. 

Namun, sinar matahari yang tampak putih sebenarnya mencakup semua warna pelangi, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. 

Sinar matahari yang mencapai atmosfer bumi, disebarkan ke segala arah oleh semua gas dan partikel di udara. 

Adapun cahaya biru disebarkan ke segala arah oleh molekul-molekul udara di atmosfer. Sementara warna cahaya yang lain saling menempel sebagai satu kesatuan, sehingga tetap terlihat putih. 

Persebaran warna biru terjadi lebih banyak daripada warna lain karena bergerak sebagai panjang gelombang yang lebih pendek dan lebih kecil, yaitu sekitar 400 nanometer. 

Itulah mengapa manusia melihat langit berwarna biru hampir sepanjang waktu. Mendekati cakrawala, langit tampak lebih memudar menjadi biru muda atau putih. 

Selain itu, menurut situs SciJinks, panjang gelombang terpendek lain yang juga dapat dilihat manusia adalah cahaya ungu. 

Akan tetapi, sebagian cahaya ungu diserap oleh atmosfer bagian atas. Kemudian, mata manusia terhadap warna ungu tidak sesensitif seperti biru, sehingga langit cenderung akan tampak berwarna biru. 

Kenapa Langit Berubah Warna saat Matahari Terbit dan Terbenam?

Ketika terbit di pagi hari dan tenggelam di sore hari, warna langit cenderung akan terlihat kuning, jingga, atau bahkan merah. 

Penyebabnya adalah matahari yang semakin rendah mendekati atmosfer, memungkinkan warna kuning, jingga, dan merah untuk langsung masuk ke mata tanpa perlu bersaing dengan warna biru. 

Faktor lainnya adalah keberadaan partikel debu, uap air, dan polusi yang lebih besar di atmosfer memantulkan dan menyebarkan lebih banyak warna kuning dan merah. 

Itulah mengapa terkadang seluruh langit bagian timur (matahari terbit) atau barat (matahari terbenam) berwarna merah. 

Kenapa Langit Gelap saat Mendung?

Sementara itu, ketika mendung, karena hujan akan turun, langit cenderung berwarna abu-abu atau bahkan lebih gelap. Mengacu pada LiveScience, langit yang berwarna abu-abu dipengaruhi oleh awan hujan, karena ketebalan atau ketinggiannya. 

Dengan kata lain, awan menjadi lebih tebal dan padat, karena mengumpulkan lebih banyak uap air dan kristal es. Semakin tebal awan, semakin banyak cahaya yang dihamburkan, sehingga semakin sedikit cahaya yang menembus seluruhnya. 

Partikel-partikel di bagian bawah awan hujan tidak mempunyai banyak cahaya untuk dapat dihamburkan ke mata, sehingga tampak abu-abu. 

Efek langit yang mendung kelabu atau menggelap tersebut akan lebih jelas ketika tetesan air hujan dari awan menjadi lebih besar, karena kemampuan air dalam menyerap cahaya lebih baik daripada menyebarkannya.