Ketahui batas aman untuk kurangi risiko sindrom metabolik
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes di RS Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Wismandari Wisnu ...
Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes di RS Cipto Mangunkusumo Dr. dr. Wismandari Wisnu Sp.PD-KEMD mengatakan ada target batas aman yang perlu dicapai untuk cegah sindrom metabolik terutama mencegah diabetes.
Wisma mengatakan salah satunya adalah mencapai target Indeks Masa Tubuh (IMT) yang rendah antara 18,5 sampai 23 dengan perhitungan berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dikuadratkan, dan ukur lingkar pinggang.
“IMT nya kalo di 18,5 itu risikonya bisa cukup rendah, terus lingkar pinggangnya juga bagus dia kemungkinan kardiovaskuler kecil kalau lingkar pinggangnya 18,5-22,9,” kata Wisma dalam diskusi tentang diabetes yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga:
IMT di atas 30 sudah dikatakan gemuk dan masuk ke obesitas, tanda yang bisa diamati adalah warnanya hitam dan mengeras bergaris di tengkuknya namanya akantosis nigricans.
Ia mengatakan lingkar pinggang yang meningkat artinya juga langsung meningkatkan risiko sindrom metabolik dan overweight. Maka itu ia menyarankan untuk menjaga batas aman IMT dan lingkar pinggang agar bisa mengurangi risiko sindrom metabolik.
Selain itu untuk gula darah puasa, Wisma juga mengatakan untuk mempertahankan kadarnya di bawah 100 atau di bawah 140 mg/dL untuk gula darah sewaktu, untuk yang belum terdiagnosa diabetes. Jika sudah diabetes, maka gula darah puasanya antara 80-130 mg/dL, dan gula darah sewaktunya 180 mg/dL.
Baca juga:
“Jadi dia gulanya (belum diabetes), belum di atas 126 atau 200, tapi dia udah di antara misalnya, angkanya 100, angka 100-125 itu gak normal loh, itu masuk prediabetes, kemudian gula darah sewaktu 140-199 Itu gak normal,” jelasnya.
Batas lain yang perlu diperhatikan, kata Wisma, adalah tekanan darah yang baik di bawah 140 per 90 mmHG, HbA1c di bawah 7, LDL atau kolesterol di bawah 100 mg/dL, HDL atau kolesterol baik 40-50 mg/dL, dan triglycerin atau lemak tidak lebih dari 150 mg/dL.
Baca juga:
Pengecekan ini tidak boleh hanya dilakukan sekali, namun harus berkali-kali agar menunjukkan angka yang signifikan terutama usia di atas 40 tahun.
“Walaupun Anda gak punya ini semua tapi umurnya udah di atas 40, itu masuk sebagai orang yang harus di-screening, minimal setahun sekali ya, usia 15-39 tapi dengan obesitas, dengan hipertensi jangan lupa,” katanya.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025