Widya Mandala Hall Saksi Bisu Pentahbisan Romo Didik sebagai Uskup Surabaya

Widya Mandala Hall Saksi Bisu Pentahbisan Romo Didik sebagai Uskup Surabaya. ????Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo atau Romo Didik resmi ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Surabaya pada hari Rabu, 22 Januari 2025, bertempat di Widya Mandala Hall -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Widya Mandala Hall Saksi Bisu Pentahbisan Romo Didik sebagai Uskup Surabaya

Surabaya (beritajatim.com) – Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo atau Romo Didik resmi ditahbiskan sebagai Uskup Keuskupan Surabaya pada hari Rabu, 22 Januari 2025, bertempat di Widya Mandala Hall, Jalan Kalisari, Mulyorejo

Misa tahbisan Romo Didik ini dipimpin oleh Nuntsius atau Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo serta dihadiri kurang lebih sebanyak 2.500 umat Katolik, dan didoakan 37 Uskup se-tanah air.

Dalam doa pembukaan, Mgr. Piero berharap, ke depan Romo Didik dapat menjadi gembala yang baik bagi umat Keuskupan Surabaya.

“Engkau memilih untuk menetapkan hamba dan imam-Mu Agustinus (Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo) menjadi pemimpin Gereja-Mu di Keuskupan Surabaya. Bantulah hamba-Mu ini agar dengan bimbingan-Mu, dia dapat menunaikan tugas sebagai uskup dengan pantas dan memimpin umat,” ucap Mgr. Piero dalam Doa Kolekta di hadapan para umat, Rabu (22/1).

Selanjutnya, RD. Antonius Padua Dwi Joko membacakan secara resmi mandat apostolik yang menunjuk Romo Didik sebagai Uskup Keuskupan Surabaya di hadapan seluruh umat dan para imam.

“Kami mengetahui kebutuhan tahtanya lowong setelah kematian saudara Vincentius Sutikno Wisaksono dan menantikan gembala baru. Kami memikirkan anda putra kekasih yang dianugrahi kepemimpinan. Kami mengangkat anda sebagai Uskup Surabaya dan anda dapat menerima tahbisan,” ucap Romo Antonius membacakan Mandat Apostolik tersebut yang dituliskan oleh Paus Fransiskus yang berkedudukan di Vatikan.

Upacara diawali dengan nyanyian “Veni Creator Spiritus” yang dibawakan bersama oleh paduan suara dan seluruh umat, memohon kehadiran Roh Kudus untuk memberkati tahbisan Romo Didik.

Setelah itu, Nuntius memimpin janji tahbisan, mengajukan sembilan pertanyaan kepada Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo sebagai bagian dari proses pengangkatannya sebagai Uskup Surabaya.

“Bersediakah engkau, dengan bantuan Roh Kudus, melaksanakan sampai mati, tugas yang dipercaya para rasul kepada kami dan yang kini akan diserahkan kepadamu dengan penumpangan tangan?,” ucap Nuntsius Piero dalam pertanyaan yang diajukan kepada Romo Didik.

Semua pertanyaan itu dijawab oleh Romo Didik, yang pada intinya dirinya bersedia untuk mengemban seluruh tugas dan kewajiban sebagai uskup.

Selanjutnya, Romo Didik maju ke hadapan Nuntius untuk kemudian didoakan. Lalu Romo Didik pun tidur tengkurap, yang bertanda merendahkan diri di hadapan Tuhan. Umat lalu merespons dengan menyanyikan “Litani Orang Kudus” untuk memohon doa kepada para orang kudus untuk uskup yang hendak ditahbiskan.

Kemudian, Uskup terpilih pun bangkit berdiri dan dilanjutkan dengan penumpangan tangan oleh seluruh uskup yang hadir serta doa Tahbisan.

Nuntius Piero melakukan pengurapan kepala menggunakan minyak kristal kepada Romo Didik sebagai uskup terpilih. Evangeliarium (Kitab Injil) serta lambang-lambang uskup, seperti tongkat dan mitra lalu diserahkan kepada Romo Didik, sebagai tanda telah ditahbiskan.

Sementara, Juru Bicara Pentahbisan Keuskupan Surabaya RD Agustinus Ferdian Dwi Prastiyo dalam kesempatannya menjelaskan bahwa prosesi penahbisan ini melewati 16 ritus yang berbeda.

“Ritus yang terutama yaitu ritus penahbisan itu sendiri. Rangkaiannya dimulai setelah bacaan Injil,” rincinya.

Ke depannya, Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo akan memimpin sekitar 160.000 umat Katolik di 46 paroki dalam Keuskupan Surabaya hingga usia 75 tahun. (ted)