Kepala Daerah Hasil Pilkada Jalani Retret di Magelang Usai Dilantik 6 Februari
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengatakan pemerintah bakal menggelar retret untuk kepala daerah terpilih hasil Pilkada di Magelang selama sepekan usai dilantik
Kementerian Dalam Negeri menjadwalkan pembekalan kepada seluruh kepala daerah terpilih seminggu setelah pelantikan. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan agenda pengarahan dan retret kepala daerah terpilih bakal digelar dua sampai tiga sesi.
Menurut Bima Arya pembagian sesi mengacu pada termin pelantikan kepala daerah terpilih yang tidak berperkara di Mahkamah Konstitusi (MK) berlangsung pada 6 Februari. Jadwal ini lebih awal dibandingkan dengan pelantikan kepala daerah terpilih yang masih menghadapi sengketa di MK.
Bima mengatakan retret kepala daerah terpilih bakal digelar di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah. Lokasi ini serupa dengan agenda retret kepada seluruh menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih pada Oktober tahun lalu.
Mantan Wali Kota Bogor, Jawa Barat ini mengaku tegah menyusun konsep retret bagi kepala daerah dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). “Substansinya sedang kami susun,” kata Bima di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (22/1).
Bima menyebut pelaksanaan retret kepala daerah akan jauh lebih lama dibandingkan agenda retret menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih. Bima memproyeksikan retret untuk kepala daerah bisa berlangsung lebih dari satu pekan.
“Karena ini akan lebih detail sehubungan dengan program makan bergizi gratis dan ketahanan pangan yang sudah berjalan,” ujarnya.
Di sisi lain, dia telah menyiapkan skenario sekretaris daerah sebagai pelaksana tugas harian saat kepala daerah terpilih melangsungkan retret. Bima juga menyampaikan para pemateri yang mengisi pembekalan kepada kepala daerah terpilih berasal dari beragam latar belakang.
“Yang pasti pemateri ada dari menteri teknis, kemudian narasumber dari pakar,” kata Bima.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Terpilih, Khofifah Indar Parawansa menilai positif rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menyelenggarakan pembekalan kepada seluruh kepala daerah terpilih.
Khofifah menilai agenda pengarahan dan retret oleh presiden dapat menjadi ajang untuk memperbarui pemahaman kepala daerah tentang dinamika lokal, regional, dan global. Menurutnya, beragam peristiwa yang terjadi di belahan dunia dapat memberikan dampak tertentu ke sejumlah wilayah di Indonesia.
"Retret menurut saya menjadi bagian yang penting untuk saling update, bagaimana sebetulnya adaptasi dan mitigasi ini menjadi penting," kata Khofifah kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (14/1).
Khofifah mengatakan, dirinya familier dengan kegiatan retret yang diselenggarakan oleh pemerintah. Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu mengatakan pernah menjalani kegiatan serupa ketika menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Khofifah memimpin BKKBN pada tahun 1999–2001. Khofifah menganggap agenda retret bagi kepala daerah merupakan salah satu cara untuk menghindari kebuntuan program yang dijalankan oleh pimpinan daerah. Khofifah menganggap program-program yang dilaksanakan di daerah sering kali hanya diulang tanpa adanya inovasi maupun adaptasi terhadap kebutuhan terkini.
"Menurut saya retret itu menjadi bagian penting supaya kita tidak terjebak pada sesuatu yang monoton," kata Khofifah.