Ombudsman tegaskan terus beri pendampingan penyelenggaraan program MBG
Ombudsman menegaskan terus memberi pendampingan terhadap penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun ...
Jadi kami sedang beri saran terkait penyelenggaraan MBG ini, terkait penanggung jawab utama maupun daerah, hingga mekanisme
Jakarta (ANTARA) - Ombudsman menegaskan terus memberi pendampingan terhadap penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun ini untuk mewujudkan proses terbaik dalam layanannya agar tujuan program tersebut bisa diwujudkan dengan baik.
Ketua Ombudsman Mokhammad Najih menilai program MBG saat ini masih belum berjalan seperti harapan karena masih berproses lantaran di beberapa daerah program tersebut sifatnya masih uji coba atau percontohan.
"Jadi kami sedang beri saran terkait penyelenggaraan MBG ini, terkait penanggung jawab utama maupun daerah, hingga mekanisme," ucap Najih saat ditemui usai acara coffee morning di Jakarta, Rabu.
Selain itu, dirinya menambahkan bahwa pihaknya juga sedang mencermati alur penggunaan anggaran program MBG, terutama terkait sepenuhnya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pasalnya, dia mendengar bahwa pemerintah daerah juga diminta melakukan realokasi beberapa persen dana APBD untuk mendukung program MBG.
"Jadi memang ini masih proses," ucapnya.
Sementara terkait peristiwa sejumlah siswa yang mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG di Sukoharjo, Najih mengatakan pihaknya belum menerima laporan karena masih ditangani pemerintah daerah setempat.
Namun, dirinya menilai terdapat kemungkinan keadaan yang tidak disengaja, meski ada pula potensi kelalaian pihak pengolah bahan makanannya.
"Mungkin masaknya kurang matang atau bagaimana itu, kami belum mengetahui secara detailnya," tutur Najih.
Sebelumnya, sejumlah siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo mengalami keracunan usai makan menu program MBG.
Kepala SDN Dukuh 03 Lilik Kurniasih di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (16/1) mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
Ia mengatakan pada saat itu, makanan tiba di sekolah pada pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, makanan tersebut disantap oleh para siswa. Usai makan, beberapa siswa merasa mual dan pusing.
"Ada yang merasa mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah," katanya.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2025