Maskapai Penerbangan yang Paling Sering Kehilangan Bagasi

Sebuah studi baru mengungkapkan maskapai penerbangan yang paling mungkin melakukan kesalahan dalam pengelolaan bagasi

Maskapai Penerbangan yang Paling Sering Kehilangan Bagasi

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi wisatawan atau yang sering bepergian ke luar negeri salah satu masalah yang paling menakutkan adalah kehilangan bagasi. Bahkan meski ada kemajuan dalam teknologi dan prosedur penerbangan, tetap saja masalah ini membuat penumpang khawatir. Beberapa dapat mengelola bagasi lebih efisien, tapi yang lainnya berulang kali menghadapi masalah ini.

Sebuah studi baru oleh OddsMonkey mengungkapkan maskapai penerbangan mana yang paling mungkin melakukan kesalahan dalam pengelolaan . Dilansir dari Express UK, studi tersebut dengan menganalisis lebih dari 700 ribu ulasan Tripadvisor. Selain itu mempelajari estimasi dari basis data Luggage Losers, yang melacak sumber langsung dari lebih dari 18 ribu bandara dan maskapai penerbangan. 

Penelitian ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kesalahan penanganan bagasi di 25 maskapai penerbangan yang berbeda. Termasuk menyoroti variasi yang signifikan dalam kinerja. Beberapa maskapai penerbangan menghadapi banyak sekali keluhan, sementara yang lain tampaknya telah menyempurnakan sistem penanganan bagasi mereka.

Aer Lingus menduduki posisi pertama bandara yang banyak menghadapi keluhan bagasi. Sebanyak  3,14 persen dari 14.003 ulasannya menyebutkan kehilangan bagasi. Diikuti Kenya Airways dengan 3,03 persen ulasan menyebutkan kehilangan bagasi, dan Air Canada, yang dari 31.620 ulasannya menunjukkan 2,58 persen menyebutkan masalah bagasi. Royal Air Maroc dan Ethiopian Airlines juga masuk lima besar untuk kesalahan penanganan bagasi, dengan masing-masing 2,31 persen dan 2,21 persen ulasan.

Namun penelitian tersebut tidak hanya berfokus pada maskapai yang memiliki kinerja terburuk. Maskapai berbiaya rendah seperti Jet2, Ryanair, dan Wizz Air, ulasan tentang kehilangan bagasinya di bawah 1 persen. Sedangkan British Airways, salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia, masih mencatat 1,21 persen masalah bagasi hilang dari 61.227 ulasan.

Sementara itu, dari sudut pandang yang berbeda, penelitian ini juga menyelidiki estimasi kemungkinan kehilangan bagasi berdasarkan database Luggage Losers. Hasilnya Frontier Airlines menduduki puncak daftar dengan kemungkinan tertinggi satu dari 22 penumpang mengalami kehilangan bagasi. Diikuti oleh Air India,  IndiGo. British Airways dan Iberia. 

Sedangkan untuk maskapai penerbangan berbiaya rendah yang memiliki kemungkinan kecil kehilangan bagasi, hasilnya tidak terlalu berbeda. Jet2, Ryanair, easyJet, dan Wizz Air memiliki kemungkinan penanganan bagasi yang paling menguntungkan. Bahkan Wizz Air menawarkan peluang satu banding 131 untuk kehilangan bagasi, dan Jet2 bahkan lebih baik dari satu dalam 674.

Salah satu maskapai penerbangan terbesar yang masih terdapat masalah bagasi hilangd an kemungkinan tertinggi penumpang kehilangan bagasi adalah . Maskapai tersebut berupaya mengatasi masalah ini dengan coba sistem baru yang dikembangkan oleh Microsoft. Sitem ini memungkinkan awak kabin menerima peringatan di tengah penerbangan jika barang bawaan penumpang tidak ada di dalam pesawat. Dengan begitu, wisatawan dapat mengetahui potensi kesalahan penanganan sebelum mereka mendarat.