Khutbah Jumat Pertama di Masjid Al-Aqsa Setelah Direbut Kembali Salahuddin Al-Ayyubi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejarah telah mengabadikan nama-nama sultan yang mendapat kehormatan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa, terutama Sultan Salahuddin al-Ayyubi, yang menjadikan Al-Aqsa sebagai titik tolak proyek pembebasan seluruh wilayah - bukan...

Khutbah Jumat Pertama di Masjid Al-Aqsa Setelah Direbut Kembali Salahuddin Al-Ayyubi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejarah telah mengabadikan nama-nama sultan yang mendapat kehormatan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa, terutama Sultan Salahuddin al-Ayyubi, yang menjadikan Al-Aqsa sebagai titik tolak proyek pembebasan seluruh wilayah - bukan hanya Yerusalem - dari Tentara Salib.

Pembebasan ini, meminjam istilah Ibnu al-Atsir, sebagai kenangan yang indah seiring dengan berlalunya waktu dan berlalunya zaman.

Status Al-Aqsa di hati umat Islam menjadi semakin kokoh setelah pembebasannya, sebagaimana dibuktikan oleh Khutbah Penaklukan (Khutbah al-Fath) yang disampaikan oleh Qadi Muhyiddin Ibn al-Zaki al-Syafi'i (wafat 598 H/1105 M).

المسجد الأقصى الذي.. هو أولى القبلتين وثاني المسجدين وثالث الحرمين. فطوبَى لكم من جيش ظهرت على أيديكم المعجزات النبوية والوقعات البدْرية، والعزمات الصديقية والفتوحات العمرية، والجيوش العثمانية والفتكات العلوية! جددتم للإسلام أيام القادسية والملاحم اليرموكية، والمنازلات الخيبرية، والهجمات الخالدية؛ فجزاكم الله عن نبيه محمد ﷺ أفضل الجزاء، وشكر لكم ما بذلتموه من مُهَجِكم في مقارعة الأعداء

“Kalian telah menyelamatkan Masjid Al-Aqsa, yang merupakan kiblat pertama dari dua kiblat, yang kedua dari dua masjid, dan yang ketiga dari dua Haramain... Diberkatilah kalian dari pasukan yang di tangan mereka mukjizat-mukjizat kenabian, kejadian-kejadian Badriyah, tekad Abu Bakar, penaklukan-penaklukan Umar, tentara-tentara Utsmaniyah, dan Kebijakan Ali bin Abi Thalib muncul! Kalian telah memperbarui bagi Islam hari-hari Qadisiyah, epos Yarmoukian, pertempuran Khaibar, dan serangan Khalidi, semoga Allah memberi kalian pahala yang terbaik untuk Nabi Muhammad dan terima kasih atas usaha kalian dalam memerangi musuh-musuh."

Kalimat-kalimat ini muncul dalam "Khutbah Penaklukan" yang disampaikan oleh Qadi Muhyiddin Ibn al-Zaki al-Syafi'i (wafat 598 H/1105 M) di hadapan Sultan Shalahuddin (wafat 589 H/1193 M), pada hari Jumat pertama yang diadakan di masjid Masjid Al-Aqsa setelah pembebasannya dari Tentara Salib pada 583 H/1187 M.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh sejarawan Shihab al-Din Abu Shama al-Maqdisi (wafat tahun 665 H/1267 M) dalam Kitab al-Rawdhatayn fi Akhbar al-Dawlatain al-Nuriyyah wa al-Shalahiyyah.

Para sejarawan juga menyebutkan bahwa para sultan Mamluk, yang mewarisi negara Ayyubiyah, berusaha untuk mengurus administrasi dan fasilitasnya, menghubungkan legitimasi pemerintahan mereka dengan pelayanan dan pertahanan rakyatnya, dan mengukuhkan hal ini dalam kesadaran masyarakat.

BACA JUGA:

Bebiasaan membacakan dekrit kerajaan di begitu mengakar hingga seorang pegawai khusus diangkat untuk itu, seperti Syeikh Syamsuddin Muhammad bin Muhammad al-Muqra'i, muadzin Syafii (wafat 875 H/ 1470 M).

“Dia membacakan keputusan-keputusan kehormatan yang diterima dari Sultan di bangku Masjid Al Aqsa,” tulis al-Ulaimi dalam al-Uns al-Jalil.

 

Loading...