Langka, Hamas Menyatakan Bersedia Memulai Dialog dengan AS, Siap Lindungi Utusan Trump di Gaza
Dalam sebuah manuver langka, seorang pejabat senior Hamas 'merayu' Amerika Serikat untuk berdialog saat Israel ngebet melanjutkan perang Gaza.
Langka, Menyatakan Bersedia Memulai Dialog dengan AS, Siap Lindungi Utusan Trump di
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pejabat senior Gerakan Pembebasan Palestina, menyatakan gerakan tersebut siap memulai dialog dengan Serikat (AS).
Pernyataan itu dikeluarkan hanya beberapa jam setelah perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku per Minggu (19/1/2025), khaberni melaporkan Selasa (21/1/2025).
Baca juga:
"Langkah langka yang dilakukan , yang selalu mengecam Washington atas dukungannya yang besar terhadap , terjadi sebagai bagian dari upaya gerakan tersebut untuk memperluas hubungan internasional dan meningkatkan citranya di panggung global," tulis laporan Khaberni.
Pernyataan dilontarkan pejabat senior , (74 tahun) yang mengatakan hal tersebut dalam wawancara telepon pada Minggu dengan surat kabar AS, The New York Times.
“Kami siap untuk berdialog dengan dan mencapai pemahaman tentang segala hal,” katanya.
Dia menambahkan, Hamas siap menerima utusan dari pemerintahan Presiden baru AS, Donald Trump di Jalur Gaza, dan bahkan akan memberinya perlindungan jika diperlukan.
Baca juga:
Abu Marzouk menekankan kalau dialog semacam itu dapat membantu Washington memahami perasaan dan aspirasi rakyat Palestina.
Dengan begitu, pemahanan yang didapat bisa mengarah pada posisi AS yang lebih seimbang dan mencerminkan kepentingan semua pihak, bukan hanya satu pihak, .
NBC News melaporkan pada hari Sabtu bahwa utusan Trump untuk Timur Tengah, Steven Witkoff, sedang mempertimbangkan untuk mengunjungi untuk membantu melestarikan perjanjian gencatan senjata, menurut seorang pejabat di tim transisi Trump yang mengetahui proses gencatan senjata.
Menurut surat kabar AS tersebut, tidak jelas apakah Abu Marzouk berbicara atas nama semua pemimpin senior Hamas, termasuk Muhammad al-Sinwar dan Izz al-Din al-Haddad, yang merupakan komandan militer senior Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga:
Menanti Respons AS Atas Ajakan 'Damai' Hamas
Abu Marzouk disebutkan juga memuji presiden AS saat ini, dengan menggambarkannya sebagai “presiden yang serius,”.
Hal itu karena peran Trump sangat menentukan dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata di .
Dia berkata, “Jika bukan karena Presiden Trump dan desakannya untuk mengakhiri perang dan mengirimkan perwakilan yang tegas, kesepakatan tidak akan tercapai,” merujuk pada posisi Witkopf.