Lansia Keluhkan Tidak Adanya Halte Bus yang Memadai di Depan Puskesmas Pucang Sewu

Lansia Keluhkan Tidak Adanya Halte Bus yang Memadai di Depan Puskesmas Pucang Sewu. ????Banyak warga lansia yang datang untuk berobat merasa kelelahan karena harus menunggu bus tanpa tempat berteduh dan tempat duduk, sementara akses ke transportasi juga terbatas. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Lansia Keluhkan Tidak Adanya Halte Bus yang Memadai di Depan Puskesmas Pucang Sewu

Surabaya (beritajatim.com)— Kondisi buruk di sekitar Puskesmas Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng semakin diperparah oleh ketidaktersediaan fasilitas halte bus yang memadai, terutama bagi lansia yang sering kesulitan menunggu transportasi umum.

Banyak warga lansia yang datang untuk berobat merasa kelelahan karena harus menunggu bus tanpa tempat berteduh dan tempat duduk, sementara akses ke transportasi juga terbatas.

Ketua LPMK Pucang Sewu, Petrus Titus mengungkapkan keluhan seorang pasien lansia yang pernah mengungkapkan rasa lelahnya saat menunggu bus di depan Puskesmas.

“Pak, saya capek,” kata wanita lansia tersebut saat bertemu dengan Petrus. “Dia waktu itu makan tuh, Ibu tunggu apa? Tunggu bus. Terus apa yang harus dilakukan? Ya, saya mau supaya nanti ini apa? Saya bisa dapat bus,” cerita Petrus usai Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Gubeng, Rabu (12/2/2025.

Keluhan ini membuat Petrus semakin yakin bahwa pembangunan halte bus di sekitar Puskesmas sangat penting untuk kenyamanan pasien lansia.

Petrus mengungkapkan bahwa kondisi ini menjadi perhatian serius bagi LPMK Pucang Sewu, yang merasa perlu ada perubahan dalam menyediakan fasilitas yang memadai di sekitar Puskesmas. Menurutnya, pelayanan di bagian interior Puskesmas sudah cukup baik, namun fasilitas eksterior seperti halte bus harus segera dibenahi.

“Ini harus dilakukan. Kenapa? Karena banyak sekali pasien-pasien yang datang ke Puskesmas saya ini adalah orang-orang lansia,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Petrus berharap pembangunan halte dan fasilitas umum lainnya dapat diprioritaskan dalam Musrenbang Kecamatan Gubeng yang akan datang. Ia menekankan pentingnya fasilitas yang tidak hanya menunjang kesehatan tetapi juga kenyamanan pasien.

“Dari dua sisi loh ya, Mas. Dari sisi yang di Puskesmas dan ada juga dari seberangnya. Sehingga masyarakat dapat terpenuhi, teralokasi dua hal yang tersebut,” jelasnya.

Menurutnya, fasilitas seperti jadwal bus yang jelas, peneduh dan kursi untuk menunggu akan sangat membantu pasien yang datang dengan kondisi lelah setelah diperiksa. Petrus berharap ke depan akan ada perubahan signifikan dalam penyediaan fasilitas umum di sekitar Puskesmas.

“Jika ada Puskesmas, fasilitas umumnya juga harus disediakan. Bahkan jadwalnya harus ada, bis ke arah sana jam sekian dan jam sekian, itu dikasih tahu,” harapnya.

Ia menambahkan bahwa jadwal bus yang teratur dan informasi yang jelas akan sangat membantu pasien lansia, seperti yang terlihat di negara-negara Eropa. Ia juga menekankan pentingnya data terkait jumlah pengguna bus yang turun di area tersebut.

“Sehingga kita jelas, berapa banyak yang naik bus dan sebagainya. Harapannya, dengan adanya fasilitas yang lebih baik, pasien tidak hanya mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, tetapi juga merasa lebih nyaman dan dihargai dalam menjalani proses pengobatan,” tandas Petrus. [asg/ian]