Rektor Unair kukuhkan maba program pascasarjana tahun 2024/2025
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA resmi mengukuhkan mahasiswa baru Program Pascasarjana semester genap Tahun Akademik 2024/2025 di kampus setempat, Rabu.Prof Nasih dalam ...
![Rektor Unair kukuhkan maba program pascasarjana tahun 2024/2025](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/12/1000094038.jpg)
Surabaya (ANTARA) - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Mohammad Nasih MT Ak CA resmi mengukuhkan mahasiswa baru Program Pascasarjana semester genap Tahun Akademik 2024/2025 di kampus setempat, Rabu.
Prof Nasih dalam sambutannya, menyampaikan selamat kepada para mahasiswa baru (maba) dan mengajak mereka untuk bersyukur atas kesempatan emas ini.
“Perjalanan mencari ilmu adalah perjalanan yang mulia. Ini adalah perjalanan menuju kebahagiaan abadi. Tidak banyak orang yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar Prof Nasih.
Dalam pidatonya, Prof. Nasih juga menyoroti prestasi Unair yang kini berada pada peringkat keempat di Indonesia, bahkan menurut beberapa lembaga survei, kampus setempat berhasil meraih peringkat kedua dari sekitar 4.000 perguruan tinggi di Indonesia.
Prestasi ini tentu menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terus berusaha mencapai kesempurnaan dalam studi mereka.Baca juga:
“Sebagai wujud syukur, manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Targetkan diri untuk lulus dengan sempurna dan dalam waktu yang tepat,” ujarnya.
Rektor Unair menekankan bahwa mahasiswa harus memiliki pola pikir kritis dan sistematis dalam menghadapi permasalahan. Ilmuwan sejati tidak mencari kambing hitam, tetapi mampu menelusuri akar masalah secara fundamental.
“Di era ini, kita butuh orang-orang yang berpikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan mendasar. Kesuksesan tidak hanya bergantung pada kecerdasan luar biasa, tetapi juga keterbukaan untuk menerima ilmu baru,” ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya sikap rendah hati agar mahasiswa dapat menyerap ilmu dengan lebih baik. Proses unlearn juga diperlukan, yaitu melepaskan pemahaman lama yang sudah tidak relevan untuk bisa menerima wawasan baru yang lebih bermanfaat.
Di akhir pidatonya, Prof Nasih menyempatkan diri untuk menyapa beberapa mahasiswa baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya adalah Gabriela D. Angela, mahasiswa baru Program Studi Kenotariatan yang berasal dari Nabire, Papua Tengah.
Selain itu, ia juga menyapa Michael Tukunang dari Minahasa, Sulawesi Utara, yang merupakan mahasiswa baru Program Sains Hukum dan Pembangunan.
“Kehadiran Gabriela dan Michael menunjukkan bahwa UNAIR memang ‘Indonesia Banget’ karena menerima mahasiswa dari berbagai penjuru Nusantara,” ucap Prof Nasih.
Dengan pengukuhan ini, Prof Nasih berharap para mahasiswa baru dapat menjalani perjalanan akademik dengan penuh semangat dan dedikasi serta memberikan kontribusi nyata bagi ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa.