Sara Duterte Menghadapi Desakan Pemakzulan dan Tak Ingin Mundur
Sara Duterte tak berencana mengundurkan diri meskipun sedang menghadapi pemakzulan
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Biro Investigasi Nasional Filipina telah merekomendasikan pengajuan tuntutan pidana terhadap Wakil Presiden atas dugaan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr alias . "Kami akhirnya merekomendasikan pengajuan tuntutan penghasutan dan ancaman berat terhadap wakil presiden," kata Direktur NBI Jaime Santiago kepada penyiar radio DZBB dalam sebuah wawancara, Rabu, 12 Februari 2025, dikutip dari Reuters.
Santiago mengatakan rekomendasi tersebut telah diserahkan kepada Kementerian Kehakiman, yang kemudian akan memutuskan akan melakukan penyelidikan pendahuluan. Adapun saat ini Sara Duterte menghadapi desakan pemakzulan.
Bongbong hanya dibatasi untuk satu masa jabatan berdasarkan konstitusi dan diperkirakan akan menyiapkan penggantinya. Sara Duterte akan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri pada 2028 kalau ia lolos dari pemakzulan. "Mereka yang bertempur dalam peperangan terbuka selama pemilu sela adalah mereka yang sama meraih kemenangan persatuan bersejarah pada 2022. Itu sangat penting," kata analis politik dan mantan penasihat presiden Ronald Llamas seperti dikutip dari Reuters.
Tentang Polemik Sara Duterte
1. Sidang Pemakzulan Juli 2025
Dikutip dari Antara, sidang pemakzulan terhadap Sara Duterte oleh senat akan dimulai pada Juli. Presiden Senat Francis Escudero pada Senin, 11 Februari 2025 mengatakan bahwa pembahasan tentang hal itu akan dimulai pada 2 Juni. Ia menyangkal tuduhan bahwa senat menunda gugatan pemakzulan itu dan mengatakan para senator tidak bisa menggelar sidang pada masa rehat.
Sekretariat senat menerima dokumen pemakzulan Duterte dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang ditandatangani lebih dari 200 anggotanya, pada 5 Februari. Sedangkan sidang kongres diselenggarakan sebelum pemilu paruh waktu pada 12 Mei. Escudeor meminta para anggota senat untuk mempelajari berkas-berkas sidang pemakzulan setebal 44 halaman telah dibagikan pekan lalu.
2. Sara Duterte Tak Berencana Mengundurkan Diri
Sara Duterte pada Jumat, 7 Februari 2025 mengatakan bahwa dia tak berencana mengundurkan diri meskipun telah dimakzulkan oleh DPR Filipina.
Inquirer melaporkan bahwa Sara Duterte masih membaca keluhan untuk pemakzulan tersebut dan pengacaranya sedang mengkaji hal itu. "Kami belum sampai di tahap itu (mengundurkan diri), hal itu masih belum dipertimbangkan," kata Sara Duterte.
Bongbong mengatakan bahwa dia tidak terlibat dalam proses pemakzulan Sara Duterte. Ia menjelaskan bahwa kabinet pemerintahan eksekutif tidak memiliki peran dalam permasalahan tersebut. "Pemerintah tidak memiliki wewenang untuk melakukan pemakzulan," kata Bongbong dalam konferensi pers di Istana Malacanang pada Kamis, 6 Februari 2025.
Menurut dia, DPR maupun senat harus menangani pengaduan pemakzulan tersebut sesuai prosedur yang berlaku. "Ketika usulan pemakzulan diajukan, DPR dan Senat tidak memiliki pilihan. Mereka harus mengakui keluhan yang telah diajukan dan berunding, dan itulah yang terjadi saat ini," kata Marcos.
Rachel Caroline R.Toruan turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini