Menaker ajak mahasiswa Polteknaker miliki multikompetensi
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengajak mahasiswa Politeknik Ketenagakerjaan (Poltekenaker) untuk ...
![Menaker ajak mahasiswa Polteknaker miliki multikompetensi](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/10/ea287818-b663-4b1b-b964-4eb72872c746.jpeg)
Kalau tiga kompetensi ini dimiliki, saya yakin masa depan adik-adik cerah
Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengajak mahasiswa Politeknik Ketenagakerjaan (Poltekenaker) untuk memiliki multikompetensi agar daya saing tercipta seiring dengan perkembangan teknologi.
Kompetensi-kompetensi yang disoroti oleh Menaker Yassierli adalah relasi industri, manajemen sumber daya manusia (SDM), kompetensi penguasaan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputer, serta keterampilan lunak (soft skill) untuk berinteraksi dan memahami orang lain.
"Kalau tiga kompetensi ini dimiliki, saya yakin masa depan adik-adik cerah," kata Menaker, dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut, Yassierli mengatakan tingkat kemampuan digital pekerja Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan tolok ukur sejumlah negara maju yang mencapai 19 persen.
Ia menambahkan pekerja Indonesia yang memiliki kemampuan digital spesifik atau tingkat lanjut hanya sebesar 6 persen.
"Dibandingkan negara lain, kita kalah sepertiga hingga seperempatnya. Ini menjadi tantangan bahwa teknologi digital itu harus menjadi kompetensi yang kita miliki semua," katanya.
Yassierli melanjutkan mengacu pada skor World Digital Competetitivness, pekerja Indonesia juga masih tergolong rendah yakni 61 persen.
Indonesia menempati rangking 43 dari 67 negara di dunia dan peringkat ke-11 dari 14 negara di Asia.
"Rendahnya skor World Digital Competitiveness ini berdampak pada produktivitas tenaga kerja kita yang masih rendah," ujar Menaker.
Untuk itu, Yassieli mengajak mahasiswa Polteknaker untuk terus berinteraksi dan menyiapkan diri di era digital dengan memiliki kompetensi yang diharapkan industri dan dunia kerja.
Ia menambahkan mahasiswa juga harus dapat berpacu, bersaing, untuk memenuhi kompetensi industri di era digital yang serba cepat berubah dan penuh dengan ketidakpastian di era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity) itu.
"Adik-adik mahasiswa harus memiliki curiosity (keingintahuan yang besar) dan jangan diblok mindset-nya. Tapi harus diubah dari fixed mindset (kepribadian/karakter bersifat pasif) menjadi growth mindset (kepribadian/karakter bisa dikembangkan)," kata Yassierli.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025