Menlu RI-Uzbekistan sepakati pernyataan bersama hasil rapat bilateral

Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saidov menyepakati pernyataan bersama ...

Menlu RI-Uzbekistan sepakati pernyataan bersama hasil rapat bilateral

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saidov menyepakati pernyataan bersama sebagai hasil dari Rapat Kedua Komisi Gabungan untuk Kerja Sama Bilateral (JCBC) Indonesia dan Uzbekistan.

Naskah pernyataan bersama tersebut disetujui antara kedua belah pihak pada Selasa (11/2) usai kedua menteri membahas pemajuan berbagai sektor hubungan bilateral, termasuk politik dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, serta sosial dan budaya dalam pertemuan tersebut.

“Kedua menteri juga membahas secara dalam isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama, khususnya situasi di Palestina dan Afghanistan,” demikian menurut naskah pernyataan bersama yang diperoleh dari Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Rabu.

Menurut pernyataan bersama, kedua menteri menyepakati suatu Rencana Aksi untuk tindak lanjut program-program prioritas yang telah disepakati dalam Rapat Komisi Gabungan antara kedua negara.

Selain dalam aspek kerja sama politik dan keamanan, kedua menlu juga menyepakati isu kerja sama konsuler, ekonomi, sosial dan budaya, serta isu regional dan internasional dalam pernyataan bersama tersebut.

Terkait kerja sama politik, keduanya sepakat bahwa mekanisme kerja sama bilateral, seperti rapat komisi gabungan, harus digelar secara rutin. Sugiono dan Saidov juga menyoroti pertemuan-pertemuan bilateral antara pejabat tinggi RI-Uzbekistan yang telah dilakukan.

Kedua menteri menyambut semakin meningkatnya nilai dagang antara kedua negara dari 141 juta dolar AS (Rp2,31 triliun) pada 2023 menjadi 147,6 juta AS (Rp2,41 triliun) pada 2024. Mereka juga menyoroti sejumlah pencapaian dalam kerja sama ekonomi bilateral.

Menlu Sugiono dan Menlu Saidov juga telah menandatangani perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor dinas dan paspor diplomatik antara kedua negara yang diharapkan dapat mendorong semakin seringnya pertemuan antara pejabat RI-Uzbekistan.

Terkait isu sosial-budaya, kedua menteri menyatakan bahwa penting untuk mengembangkan kerja sama di tingkat perguruan tinggi, pertukaran pelajar, serta penguatan kerja sama olahraga antara kedua negara.

“Kedua menteri juga menyambut kerja sama dan persahabatan yang langgeng antara RI dan Uzbekistan selama lebih dari 32 tahun,” demikian menurut pernyataan bersama tersebut.

Rapat Komisi Gabungan untuk Kerja Sama Bilateral juga disebut mencerminkan komitmen bersama untuk membawa hubungan RI-Uzbekistan ke tingkat yang lebih tinggi.

Baca juga:

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025