Mesir Bantah Tuduhan Netanyahu setelah Dituding Membuat Gaza Jadi 'Penjara Terbuka'
Mesir menolak pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menuduh Mesir membuat Jalur Gaza sebagai penjara terbuka.
![Mesir Bantah Tuduhan Netanyahu setelah Dituding Membuat Gaza Jadi 'Penjara Terbuka'](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Presiden-Mesir-Abdelfattah-El-sisi-rqwqwrq.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Mesir mengecam pernyataan Perdana Menteri , , yang mengatakan berupaya menjadikan Jalur sebagai "penjara terbuka" bagi penduduk Palestina.
Menurut Kementerian Luar Negeri , tuduhan Netanyahu hanyalah upaya untuk mengalihkan perhatian dunia dari kejahatan .
"Pernyataan yang menyesatkan itu untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran mencolok yang dilakukan oleh terhadap warga sipil dan penghancuran fasilitas vital Palestina, termasuk rumah sakit, lembaga pendidikan, pembangkit listrik, dan air minum, selain penggunaan pengepungan dan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil," kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataannya, Senin (10/2/2025).
Mesir menegaskan pihaknya berupaya untuk mendesak agar mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Jalur melalui penyeberangan Rafah di sisi Palestina yang sebelumnya diduduki .
Mesir juga menolak pernyataan sekutu Netanyahu, Presiden Amerika Serikat (AS), , yang menargetkan pengusiran penduduk Palestina di Jalur ke , Yordania, atau Arab Saudi.
Dalam pernyataan itu, menyatakan solidaritasnya untuk putra-putra yang pemberani dalam mempertahankan tanah mereka, meski mengalami kengerian dalam mempertahanakn tujuan mereka yang adil dan sah.
"Mesir juga menegaskan kepatuhannya pada prinsip-prinsip dan Arab yang kuat berdasarkan hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara mereka di perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata kementerian tersebut, seperti diberitakan Al Arabiya.
Netanyahu: Cegah Warga Palestina Pergi dari
Dalam wawancara dengan Fox News yang dirilis Minggu (9/2/2025), Netanyahu mengklaim sebagai pihak yang mencegah warga Palestina meninggalkan Jalur .
"Mesir adalah pihak yang mencegah warga Palestina meninggalkan ," kata Netanyahu.
"Mereka mengubah Jalur Gaza menjadi penjara terbuka," lanjutnya.
Baca juga:
Netanyahu mengatakan kepada pembawa acara Fox News, Mark Levin, seharusnya memberikan kesempatan bagi warga Palestina yang ingin pergi untuk meninggalkan Jalur .
"Sudah saatnya bagi untuk memberikan kesempatan kepada warga Palestina untuk meninggalkan ," katanya, lalu menekankan perlunya mencari tempat alternatif bagi warga yang ingin pergi.
Netanyahu kemudian membela usulan sekutunya, , untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur .
"Dulu ada yang menuduh kami mengubah Jalur menjadi penjara besar, tetapi sekarang mereka menolak gagasan Trump untuk mengeluarkan mereka dari penjara ini," katanya.