Netanyahu Klaim Israel Berhak Lanjutkan Pertempuran di Gaza setelah Fase Pertama Gencatan Senjata
Netanyahu klaim bahwa Israel berhak untuk melanjutkan pertempuran di Gaza setelah fase pertama gencatan senjata, jika kondisi mengharuskan.
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri , , mengklaim bahwa berhak untuk melanjutkan pertempuran di setelah fase pertama , jika kondisi mengharuskan, menurut laporan BBC.
Dalam pidato publik pertamanya sejak kesepakatan dicapai, Netanyahu menggambarkan fase pertama ini sebagai "sementara".
Dia menekankan kalau Tel Aviv tetap memiliki hak untuk kembali berperang, bila tidak memenuhi kewajiban mereka.
Fase pertama dimulai pada Minggu (19/1/2025), dengan tujuan utama untuk membawa pulang sandera yang ditahan di .
Sebanyak 33 sandera diharapkan dibebaskan dalam pertukaran tahanan.
Akan tetapi Netanyahu memperingatkan bahwa ini bisa gagal kalau tidak memenuhi kesepakatan untuk memberikan daftar nama sandera yang akan dibebaskan.
Dia menegaskan bahwa jika gagal memenuhi kesepakatan, tidak akan ragu untuk melanjutkan pertempuran dengan "kekuatan besar."
Netanyahu mengungkapkan bahwa kesepakatan ini merupakan bagian dari perjanjian yang lebih besar.
Ia tetap percaya bahwa harus menjaga hak untuk berperang jika dibutuhkan, terutama dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS).
Meskipun kesepakatan ini sudah disetujui, Netanyahu memperingatkan bahwa akan mengambil langkah-langkah lebih keras jika negosiasi kedua tidak membuahkan hasil.
Menurutnya, Israel berhak untuk menyalakan kembali pertempuran jika situasi memburuk, dan mereka siap menggunakan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan mereka.
Baca juga:
Sebagai bagian dari kesepakatan, 95 tahanan Palestina akan dibebaskan oleh , sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, sebagai imbalan atas pembebasan sandera.
Namun, hingga Sabtu (18/1/2025) malam, belum menerima nama-nama sandera yang akan dibebaskan, yang seharusnya diserahkan oleh .
Netanyahu juga mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah memberikan dukungan penuh terhadap hak untuk melanjutkan pertempuran jika diperlukan.