OJK akan fokus perkuat ekonomi domestik di tengah pelantikan Trump

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan bahwa akan terus memperkuat ...

OJK akan fokus perkuat ekonomi domestik di tengah pelantikan Trump
Jadi, saya rasa kita perkuat fokus untuk bisa menggerakkan perekonomian di dalam negeri. Berkaitan dengan internasionalnya, saya rasa masih terlalu cepat untuk bisa memperkirakan apa yang akan jadi dampak dari pemerintahan presidensi Trump

Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan bahwa akan terus memperkuat perekonomian dalam negeri di tengah pelantikan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Ia mengatakan, saat ini belum dapat melihat lebih jauh dampak pelantikan Donald Trump terhadap perekonomian nasional.

“Jadi, saya rasa kita perkuat fokus untuk bisa menggerakkan perekonomian di dalam negeri. Berkaitan dengan internasionalnya, saya rasa masih terlalu cepat untuk bisa memperkirakan apa yang akan jadi dampak dari pemerintahan presidensi Trump,” ujar Mahendra setelah Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Gedung BEI, Senin.

Ia berharap siapapun pemimpin di negara besar seperti AS, akan memiliki kepentingan yang sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat berbagai di negara tingkat global

“Jadi, saya tidak melihat bahwa akan terlalu banyak perubahan terhadap kondisi global saat ini,” ujar Mahendra.

Selama beberapa tahun terakhir, Ia mengungkapkan bahwa Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan untuk bisa meningkatkan pertumbuhan dan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi secara internasional.

“Tapi, sebenarnya itu sudah terjadi sebelum hari ini. Kita harapkan tidak semakin memburuk, walaupun kita masih melihat bahwa tantangan globalnya tetap tidak mudah untuk diatasi,” ujar Mahendra.

Pada Senin (20/1) waktu AS, akan dilakukan pelantikan Presiden Terpilih AS Donald Trump.

Donald Trump telah memberikan ancaman akan menerapkan tarif 100 persen pada negara-negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) apabila mereka menciptakan mata uang baru yang menyaingi dolar AS

Sebagaimana diketahui, Indonesia telah bergabung ke dalam aliansi BRICS.

Baca juga: perbankan

Baca juga:

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025