Pakai Teknologi VR, Poltekkes Kemenkes Semarang Operasikan Virtual Lab untuk Mahasiswa

Penyediaan Virtual Lab Hemodialisa ini untuk memajukan kualitas pendidikan di bidang kesehatan, khususnya kesehatan ginjal, melalui digitalisasi.

Pakai Teknologi VR, Poltekkes Kemenkes Semarang Operasikan Virtual Lab untuk Mahasiswa

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang, perguruan vokasi kesehatan di bawah naungan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI mengoperasikan dan Ventilator untuk mendukung aktivitas perkuliahan mahasiswa.

Penyediaan dan Ventilator ini merupakan hasil kerjasama dengan untuk memajukan kualitas pendidikan di bidang kesehatan, khususnya kesehatan ginjal, melalui . 

Dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR), mahasiswa kini dapat mempraktikkan prosedur hemodialisa dan penggunaan secara berulang-ulang dalam lingkungan simulasi yang aman sehingga mampu meningkatkan keterampilan praktikum mahasiswa. 

Inovasi ini menandai era baru dalam pendidikan kesehatan di Indonesia dengan menghadirkan simulasi pembelajaran medis yang lebih realistis dan efektif.

Dr. Jeffri Ardiyanto, M.App.Sc, Direktur , menegaskan pengembangan Virtual Lab adalah bagian dari komitmen untuk terus berinovasi dalam pendidikan kesehatan. 

"Kami sangat percaya inovasi Virtual Lab akan memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif dan mempersiapkan mahasiswa kami dengan keterampilan yang lebih baik. Teknologi ini memungkinkan mereka untuk berlatih dalam simulasi yang aman dan lebih terkontrol," ujar Jeffri dikutip Jumat, 7 Februari 2025.

Hal senada diungkapkan Dr. Bedjo Santoso, S.Si.T, M.Kes, Wakil Direktur 1 . 

Dia berharap Virtual Lab bisa menjadi sebagai pusat inovasi pendidikan kesehatan berbasis teknologi dan rujukan bagi institusi pendidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di bidang kesehatan. 

Baca juga:

"Simulasi prosedur medis secara berulang dalam Virtual Lab memberikan mahasiswa kesempatan untuk meningkatkan keterampilan tanpa khawatir tentang risiko."

"Ini bisa memberikan mereka kepercayaan diri yang lebih besar dan menghasilkan bakat yang berkualitas tinggi serta mampu bersaing ketika terjun ke dunia kerja yang semakin kompleks," paparnya.

CEO PT Vilabs Teknologi Indonesia Ambar Setyawan merasa bangga telah dilibatkan dalam memajukan pendidikan kesehatan di Indonesia melalui kerjasama ini. 

Baca juga:

“Pengembangan Virtual Lab merupakan bagian dari upaya berkelanjutan mereka dalam menghadirkan teknologi inovatif di dunia pendidikan dan merupakan bukti komitmen kami dalam menghadirkan solusi teknologi inovatif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran," ungkapnya.

Sejak 2016, pihaknya berfokus pada penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di sektor kesehatan dengan lebih dari 100 proyek yang telah digarap. 
Kerjasama dengan akan menjadi langkah baru dalam memberikan solusi yang lebih baik untuk dunia pendidikan medis.

“Kolaborasi dengan menjadi bukti bahwa teknologi dapat memainkan peran penting dalam memajukan kualitas pendidikan, khususnya di sektor kesehatan, dan memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa dan institusi pendidikan di Indonesia," kata Ambar.

"Kami berharap inovasi ini bisa terus berkembang untuk mendukung sistem pendidikan yang lebih baik di Indonesia," ujarnya.

Laporan: Francisca Bertha Vistika | Sumber: