Pakar telekomunikasi nilai spektrum 6 GHz penuhi kebutuhan digital
Pakar telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Harsoyo menilai penggunaan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 pada ...
![Pakar telekomunikasi nilai spektrum 6 GHz penuhi kebutuhan digital](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2020/09/24/brti-agung-harsoyo.jpg)
Jakarta (ANTARA) - Pakar telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Agung Harsoyo menilai penggunaan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 pada spektrum frekuensi 6 GHz dapat memenuhi kebutuhan digital di Indonesia.
"Jumat yang lalu dilaunching seperti ini (spektrum 6 GHz). Jadi kalau dengan ini saja, sebetulnya saya sudah lumayan optimistis ini. Kalau secara akademik, sebetulnya dengan ini sudah memenuhi apa yang diinginkan," ujar Agung saat diskusi tentang telekomunikasi di Jakarta, Senin.
Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 dengan spektrum 6 GHz ini, baru dapat beroperasi di lingkup dalam ruangan. Menurut Agung, jika prosesnya seperti itu maka cocok untuk digunakan di satu tempat.
Baca juga:
Baca juga:
Ia juga mengatakan, proses spektrum 6 GHz untuk bisa melayani dengan cakupan yang lebih luas, perlu adanya pengaturan-pengaturan.
Agung menyatakan saat ini Indonesia sudah pada tahap Fixed Mobile Convergence (FMC). Ditambah bahwa dulunya pernah ada yang namanya Licensed Assisted Access (LAA).
"Jadi bagaimana Wi-Fi itu menjadi satu ekstensi dari mobile. Itu biasanya disebutnya Wi-Fi offloading ya dulu ya. Wi-Fi offloading itu pernah ada," ucap Agung.
Bagi Agung, spektrum 6 GHz ini bisa menjadi kesempatan untuk industri mulai mencoba, dan beralih menggunakan Wi-Fi 7.
Frekuensi ini juga bisa digunakan pada tempat yang sangat padat. Contohnya digunakan di mal serta bandara.
"Itu merupakan solusi, sehingga ngirit. Jadi relatif murah. Dan itu memang, menurut saya memang harus disambut dengan baik," pungkasnya.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Muhammad Fadlan Nuril Fahmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025