PDIP: Kalau Jokowi Pisah dengan Prabowo Itu karena Sudah Beda Kepentingan, Bukan Pengaruh Pihak Lain
Pernyataan itu disampaikan Deddy, menanggapi adanya tudingan kalau PDIP menjadi pihak yang berupaya memisahkan Prabowo dengan Jokowi.
![PDIP: Kalau Jokowi Pisah dengan Prabowo Itu karena Sudah Beda Kepentingan, Bukan Pengaruh Pihak Lain](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Ir-Deddy-Yevri-Hanteru-Sitorus-MA.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Deddy Sitorus menegaskan, sejatinya kalaupun Presiden RI pisah hubungan dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo karena dilandasi sudah bedanya kepentingan bukan karena pengaruh pihak lain.
Pernyataan itu disampaikan Deddy, menanggapi adanya tudingan kalau PDIP menjadi pihak yang berupaya memisahkan Prabowo dengan Jokowi.
Baca juga:
Sebagai informasi, merupakan sosok yang turut terlibat langsung mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 kemarin.
"Namanya politik kan basisnya kepentingan pastinya, kalau sepanjang mereka punya kepentingan berdua, siapapun tidak bisa memisahkan," kata Deddy saat ditemui awak media di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan Rabu (12/2/2025).
Baca juga:
Menurut Deddy, saat ini tidak memiliki urusan apapun dengan kedua sosok tersebut.
Sehingga kata anggota DPR RI Fraksi tersebut enggan bicara jauh perihal isu tersebut.
"Itu urusan beliau beliau, kita ga ada urusan untuk memisah atau merekatkan mereka," kata Deddy.
"Pasti berpolitik itu kan soal kepentingan," sambung dia.
Dengan begitu, Deddy menegaskan, kalaupun nantinya dengan Prabowo berpisah itu karena sudah tidak ada kepentingan satu sama lain.
Pasalnya diyakini Deddy, dalam politik yang dikedepankan adalah asas keberpihakan dan kepentingan bukan belas kasihan.
"Lah di politik ada berdasarkan belas kasihan? Kan ga ada ya. Di samping itu, politik biasa, politik yang adiluhur kan berdasarkan moral dan keberpihakan," kata dia.
"Tapi kalau melihat soal ini kan soal politik, jadi kalaupun ada yang memisah antara pak dan pak Prabowo ya di antara mereka berdua tidak akan ada orang lain," tukas Deddy.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa ada yang mencoba memisahkan dirinya dengan Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi). Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat membuka Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Senin, (10/2/2025).
Baca juga:
Awalnya Prabowo menceritakan mengenai hubungannya dengan Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indarparawansa. Menurut Prabowo ia sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Khofifah. Hanya saja menjelang Pilpres 2024, ia diminta untuk menemui Khofifah.