PDIP Sebut Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati Sebagai Momen Konsolidasi Nasional

PDIP mengatakan rencana pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai momentum konsolidasi nasional.

PDIP Sebut Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati Sebagai Momen Konsolidasi Nasional

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Guntur Romli mengungkapkan pertemuan antara Presiden dengan Ketua Umum PDIP sebagai momentum konsolidasi nasional.

Dia mengatakan kedua ketua umum partai itu memiliki rekam jejak persahabatan yang telah lama. Ditambah, menurut Guntur, Prabowo dan Megawati juga terdapat faktor sejarah dan ideologi yang membuat dua tokoh ini saling menghormati pada posisi politik.

"Pertemuan tersebut sebagai momentum konsolidasi nasional, mengingat kedua tokoh bangsa tersebut memiliki rekam jejak pesahabatan yang berlangsung sangat lama," ujar Guntur dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 19 Januari 2025.

Dia mengatakan PDIP telah membahas rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati ini. Guntur menuturkan Ketua Umum wacananya akan melakukan komunikasi langsung dengan Prabowo untuk menjadwalkan pertemuan tersebut.

"Seperti yang disampaikan Mas Hasto pada 17 Januari, terkait pembahasan rencana pertemuan, Ibu Megawati akan berkomunikasi langsung dengan Presiden Prabowo," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap pertemuan antara Prabowo dan Megawati dapat berlangsung pada bulan ini. Meskipun begitu, dia tidak menjelaskan kapan waktu pasti pertemuan antara dua tokoh tersebut.

"Saya berdoa mudah-mudahan bisa bulan ini makin cepat makin bagus," kata Ahmad Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 15 Januari 2025.

Meskipun keduanya belum bertemu, Muzani mengklaim sejak Prabowo terpilih menjadi presiden, hubungan kedekatan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan Megawati masih terjalin dengan baik. Dia mengatakan segala bentuk komunikasi masih dilakukan antara dua tokoh tersebut.

"Ketika Pak Prabowo terpilih menjadi Presiden, itu hubungannya juga tetap terjalin. Benar bahwa keduanya belum pernah bertemu. Tetapi komunikasinya dilakukan dengan berbagai macam cara," ucap dia.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ini juga menilai pertemuan dua tokoh tersebut turut memberikan dampak lebih kepada masyarakat Indonesia. Dia mengatakan dampak tersebut seperti membawa angin segar kepada pemerintahan Prabowo saat ini.

"Dampaknya ke siapa? Insya Allah kita semua rakyat Indonesia. Kira-kira seperti itu sehingga pertemuan antar kedua beliau diharapkan bisa membawa angin segar bagi pemerintah negara," ujar Muzani.Pilihan Editor: