PDIP Yakin Manuver Effendi Simbolon Dukung RK Tak Pengaruhi Suara Pramono - Rano

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meyakini dukungan yang disampaikan kader partai Effendi Simbolon untuk Ridwan Kamil tidak berdampak pada suara Pramono - Rano di pilkada Jakarta.

PDIP Yakin Manuver Effendi Simbolon Dukung RK Tak Pengaruhi Suara Pramono - Rano

Juru Bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Chico Hakim, menganggap manuver politik Effendi Simbolon yang mendukung pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap hasil akhir nantinya. Effendi Simbolon merupakan politisi PDIP yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Chico menilai bahwa PDIP tidak menganggap serius manuver politik yang dilancarkan oleh Effendi Simbolong. "Siapa Effendi Simbolon? Ga penting. Dia tidak punya efek elektoral," kata Chico saat ditemui di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat pada Rabu (20/11).

Dia menambahkan, PDIP juga tidak mengambil langkah berarti dalam menyikapi gerakan politik Effendi Simbolon. "Tindaklanjutnya tidak ada, kami sedang sibuk urus Pilkada nih," ujar Chico.

Effendi Simbolon sebelumnya hadir dalam pertemuan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dengan Ridwan Kamil dan sejumlah kader partai politik anggota KIM Plus di Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Senin (18/11) malam.

Dalam acara itu, Ridwan Kamil mengklaim Effendi membawa dukungan dari ribuan orang batak. "Di belakang saya ada Pak Effendi Simbolon, (tadi) mendeklarasikan 7.000 (dukungan) orang-orang Batak. beliau dari partai mana kita semua tahu kan,” kata Ridwan Kamil.

Sosok Effendi Simbolon?

Effendi Simbolon merupakan politisi PDIP yang pernah menduduki kursi anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia pernah menjadi bahan perbincangan publik terkait pernyataannya yang mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terlihat seperi gerombolan ormas pada 2022 lalu.

Pernyataan Effendi kemudian memicu tindakan dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. MKD kemudian menetapkan untuk tidak menindaklanjuti laporan terhadap Effendi Simbolon.

Wakil Ketua MKD, Habiburokhman, menyebutkan bahwa Effendi telah melakukan permintaan maaf secara terbuka terkait polemik itu pada Rabu, 14 September 2022 lalu.

"Menegaskan secara substansi pernyataan teradu, yang terhormat Effendi pada saat rapat kerja komisi I pada lima september terkait isu disharmoni di tubuh TNI adalah sebuah kritikan yang membangun.

Pernyataan teradu mempunyai hak imunitas untuk menyampaikan pernyataan, pertanyaan, dan sikap dalam menjalankan tugasnya, sebagaimana diatur UU," kata Habiburokhman pada Kamis (15/9/2022).

Sementara itu, Effendi menyatakan menerima putusan dari MKD. "Saya minta maaf kepada teman-teman kolega saya apabila dirasa ada yang kurang nyaman. Namun, saya mengingatkan kepada seluruh instansi untuk tidak boleh ada intimidasi untuk menuhi hak asasi manusia," kata Effendi.

Ia mengatakan tidak pernah bermaksud menstigmakan TNI sebagai gerombolan. Namun, Effendi mengakui banyak menerima ancaman akibar permasalahan ini." Ancaman nyawa," ucapnya singkat.

Effendi mengatakan ponselnya tidak berhenti berdering menerima ancaman tersebut. Meski demikian, ia mengatakan tidak akan menempuh jalur hukum terkait polemik yang terjadi.