Pemprov Jatim komitmen angkat martabat profesi guru
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyatakan komitmennya untuk mengangkat martabat profesi guru saat peringatan Hari Aksara Internasional dan Hari Guru Nasional Tahun 2024 di Islamic Center Surabaya, ...
"Peringatan Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk bersama-sama berkomitmen mengangkat martabat profesi guru dan mewujudkan pendidikan yang lebih baik, adil, dan merata," kata Adhy Karyono.
Selain itu, Hari Guru Nasional menjadi momentum untuk memacu dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan mewujudkan guru yang profesional dan sejahtera. Hal ini sejalan dengan tema Peringatan Hari Guru Nasional yaitu “Guru Hebat, Indonesia Kuat!”.
Pihaknya juga mendukung diambilnya tema ini sebagai bentuk dukungan dan semangat belajar, berkolaborasi dari Indonesia dalam memberikan layanan pendidikan untuk anak bangsa, serta menjadikan profesi guru semakin bermartabat, terhormat, dan membanggakan.
Baca juga:
“Tanpa guru, Indonesia tidak bisa maju seperti sekarang. Tanpa
guru, Jawa Timur tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk itu, secara
khusus kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada seluruh guru yang telah mencurahkan
segala pengorbanannya demi mencerdaskan kehidupan bangsa,”
katanya.
Menurut Adhy, peranan guru sangat penting dalam mendidik generasi bangsa dan tidak tergantikan oleh teknologi. Utamanya dalam pembangunan karakter di era digital.
“Di era digitalisasi, peserta didik tak akan terpisah dari sebuah telepon genggam. Segala arus informasi yang diserap secara tidak langsung telah membangun dan memengaruhi emosi, mentalitas, dan karakter seorang anak,” katanya.
Dia mengemukakan profesi guru telah banyak membuat bangga masyarakat Indonesia. Tidak ada profesi lain seperti guru yang bisa membentuk karakter generasi muda kecuali para orang tua.
Menurutnya, kemajuan teknologi telah mengubah dunia pendidikan secara drastis dan ada kekhawatiran yang dirasakan yaitu intoleransi, perundungan, dan kekerasan seksual dalam dunia pendidikan kita.
“Maka hal yang perlu dilakukan adalah fokus terhadap pendidikan karakter baik secara formal maupun informal. Di sinilah pentingnya peran pendampingan dari guru di sekolah,” jelasnya.
Untuk itu, Adhy mengatakan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan, semua pihak harus mendukung dan mengapresiasi setiap langkah yang diambil para guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
“Peran teknologi dan inovasi dalam pendidikan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memperluas akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat,” katanya.
Terkait Peringatan Hari Aksara Internasional, Adhy memaknainya sebagai momentum penting bagi seluruh pihak untuk melakukan refleksi, mengingat langkah yang sudah dilakukan dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang literasi. Sekaligus memperkuat komitmen untuk melakukan berbagai transformasi pendidikan.
“Ini sejalan dengan tema Peringatan Hari Aksara Internasional yaitu Penguatan Literasi Menuju Masyarakat yang Berkebhinnekaan global dan inklusif,” katanya.
Tema ini, lanjutnya, sebagai wujud semangat dalam upaya memperkuat kompetensi literasi, numerasi, dan karakter anak-anak bangsa, serta membangun pendidikan berkualitas, inklusif, dan berkeadilan bagi semua.
Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur juga menyampaikan berdasarkan data BPS, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Jawa Timur pada Tahun 2023 mencapai 75,18 dengan kategori sedang. Nilai ini lebih tinggi dari rata-raya nasional yaitu 68,19.
Selain itu, tingkat kegemaran membaca masyarakat Jatim tergolong tinggi. Pada tahun 2024 mencapai 69,78 naik dibanding tahun 2022 yang mencapai 68,54.