Rencana Pembangunan Tol Malang-Kepanjen Lanjut, Target Mulai 2026
Rencana Pembangunan Tol Malang-Kepanjen Lanjut, Target Mulai 2026. ????encana pembangunan Tol Malang-Kepanjen terus berlanjut. Dengan pendanaan sepenuhnya dari APBN, proyek sepanjang 30 km ini ditargetkan mulai pada 2026. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Malang (beritajatim.com) – Proyek pembangunan Jalan Tol Malang-Kepanjen yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) terus berlanjut. Pemerintah saat ini tengah melakukan kajian ulang terhadap trase dan mekanisme pendanaan untuk memastikan kelayakan proyek tersebut.
Kepala Bappeda Kabupaten Malang, Tommy Herawanto, menyampaikan bahwa perubahan trase dan pendanaan proyek menjadi fokus utama, mengingat proyek ini kini sepenuhnya didanai oleh APBN dan dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Pendanaan menggunakan APBN akan memengaruhi besaran biaya, sehingga perubahan trase mungkin dilakukan untuk menyesuaikan dengan mekanisme baru,” ungkap Tommy, Selasa (19/11/2024).
Tol yang direncanakan sepanjang 30 kilometer ini akan memiliki empat titik exit tol, yaitu di Pakisaji, Kepanjen, Gondanglegi, dan Tajinan-Pakis. Namun, Tommy menjelaskan bahwa jarak dari exit tol menuju jalan arteri menjadi perhatian penting dalam perencanaan.
“Jika jarak exit tol ke jalan arteri terlalu jauh, akan ada investasi tambahan untuk pembangunan jalur penghubung. Namun, prioritas utama adalah pelayanan publik tanpa membebani pengguna jalan,” jelasnya.
Pembangunan tol ini ditargetkan mulai dieksekusi pada 2026, meskipun prosesnya masih memerlukan kajian mendalam untuk memastikan efektivitas dan efisiensi. Proyek ini dirancang sebagai bagian dari rencana jangka panjang infrastruktur selama 20 tahun ke depan.
“Kami optimistis 2026 menjadi tahun pelaksanaan, asalkan semua proses persiapan berjalan lancar,” tambah Tommy.
Diharapkan, Tol Malang-Kepanjen dapat meningkatkan konektivitas di wilayah Malang dan sekitarnya, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta mempermudah mobilitas masyarakat. Proyek ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk memperkuat infrastruktur nasional. [yog/beq]