Ratusan Masyarakat Bandealit Jember Curhat 79 Tahun Jalan Tidak Mulus, Diperbaiki Era Hendy-Firjaun
KLIKJATIM.Com | Jember - Ratusan masyarakat di Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember dikunjungi Cabup Paslon 01 Hendy Siswanto, Sabtu 16 November 2024 lalu. The post Ratusan Masyarakat Bandealit Jember Curhat 79 Tahun Jalan Tidak Mulus, Diperbaiki Era Hendy-Firjaun appeared first on KlikJatim.com.
| Jember – Ratusan masyarakat di Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten dikunjungi Cabup Paslon 01 Hendy Siswanto, Sabtu 16 November 2024 lalu.
Dalam kesempatannya menyapa masyarakat di sana, Hendy mendapat curhatan soal kondisi jalan menuju wilayah setempat yang selama 70 tahun lebih tidak pernah mendapatkan perbaikan.
“Namun kini telah diperbaiki di zaman pemerintahan Hendy Siswanto – Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun),” kata Salah Seorang Tokoh Agama di wilayah setempat Ahmad Taufik Anwar, warga merasa bersyukur.
Karena dari panjang jalan menuju kawasan Bandealit itu, proses perbaikan jalan sepanjang kurang lebih 11 Km itu sudah selesai sekitar 8 km, menyisakan kurang lebih 3 km, yang nantinya akan dilanjutkan proses perbaikan lanjutan oleh Bupati-Wakil Bupati Jember Periode 2025-2030.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya pembangunan jalan ini. Bayangkan 79 tahun kita itu memang tidak pernah menikmati jalan lurus. Artinya jalan selama ini dalam kondisi apapun ya jalan rusak itu yang dilewati,” kata pria yang juga akrab disapa Ustaz Taufik itu.
“Tapi (sekarang) kita harus benar-benar bersyukur. Dalam kepemimpinan bupati yang sekarang ini bisa merealisasikan pembangunan jalan ini. Sangat berterima kasih untuk masyarakat Bandealit, sangat berterima kasih,” sambungnya.
Dengan kini sudah dilakukan perbaikan jalan, lebih lanjut kata Ustaz Taufik, secara bertahap nantinya warga akan mendapat edukasi tentang pengembangan ekonomi kreatif.
“Dari perbaikan jalan itu harapannya dengan ini bisa membuka jalur ekonomi. Jadi mungkin dari masyarakat Bandealit bisa berjualan atau bisa membuka ekonomi kreatif,” ucapnya.
Dari adanya pertemuan ratusan warga berbalut acara tasyakuran sebagai bentuk ungkapan syukur, proses perbaikan jalan hampir selesai.
Hendy juga menitipkan pesan kepada warga untuk menghindari pernikahan dini, dan menjaga kelestarian hutan.
“Tadi ada (pesan yang disampaikan), sebagai (himbaun) harapan. Masyarakat tidak menikahkan dini anak-anaknya dan sebagainya. Kemudian diharapkan juga menjaga (kelestarian) hutan,” ujar Ustaz Taufik.
“Kita juga selaku tokoh agama mengharapkan pada masyarakat jangan (ada) menikahkan dini. Karena memang apa yang disampaikan oleh Bapak Bupati tadi memang resikonya sangat banyak untuk pernikahan dini. Masa anak-anak harus menikmati pendidikan, menikmati pengalaman bagaimana mencari jati dirinya,” sambungnya.
Terkait menjaga kelestarian hutan, lebih lanjut kata Ustaz Taufik, akan dijalankan sebagai sebuah amanah untuk menjalankan perintah agama.
Baca juga:
“Karena untuk (menjaga kelestarian) hutan. Memang dalam konsep Islam pun kita harus menjaga hutan. Kita tidak boleh (merusak lingkungan), kita diajari akhlak, bagaimana akhlak kita (diterapkan juga) kepada selain manusia,” jelasnya.
“Itu kan ada semuanya itu (aturan agama), bagaimana kita memperlakukan alam, bagaimana kita harus menjaga alam itu dalam konteks ajaran (agama) kita,” imbuhnya.
Dari kegiatan yang dilakukan Hendy di wilayah Bandealit itu. Diketahui dalam satu dusun terdiri dari kurang lebih 500 KK.
“Satu dusun kurang lebih terdiri dari 500 KK. Terbagi jadi tiga avdeling. Yakni Avdeling Sumbersalak, Avdeling Kalicawang dan Avdeling Kebun Pantai. Semua pilih nomor 01,” ujarnya sembari mengangkat jari telunjuk.
Menanggapi apa yang disampaikan salah seorang tokoh agama di wilayah setempat, cabup 01 Hendy Siswanto mengaku bersyukur dengan adanya acara tasyakuran perbaikan jalan.
“Saat ini kami sedang sosialisasi untuk mengikuti Pilkada dan ternyata kawan-kawan, saudara-saudara saya di Bandealit ini (kebetulan) mengadakan tasyakuran dalam rangka jalan yang sudah diperbaiki,” kata Hendy.
“Ada sekitar 8 kilometer lebih, hampir 9 km jalan diperbaiki dan masih ada sekitar 3 km lebih yang masih dalam proses pembangunan ke depan dan yang sisanya insyaAllah 2025 akan segera dibangun, sudah disiapkan anggaran sekitar kurang lebih ada Rp4 miliar untuk menyelesaikan itu,” sambungnya.
Terkait tasyakuran yang dilakukan, kata Hendy, diketahui ada sekitar 10 tumpeng yang disediakan warga masyarakat secara swadaya.
“Warga Bandealit ini iuran sendiri untuk melakukan tasyakuran pembangunan ini, yang dimana mereka sampaikan tadi, Ustaz Taufik juga sampaikan. Selama 79 tahun negeri ini merdeka, Bandealit belum pernah merasakan jalan bagus,” ucap Hendy menirukan pernyataan Ustaz Taufik.
Adanya perbaikan jalan ini, kata Hendy, Pemkab Jember didukung oleh Taman Nasional Meru Betiri (TNMB).
“Dan memang jalannya ini melintas di tengah hutan Taman Nasional Meru Betiri, yang memang asetnya ini adalah milik Taman Nasional. Alhamdulillah kami Pemkab Jember sudah ada kerjasama dengan Taman Nasional Meru Betiri dan sehingga kami bisa membangun,” tuturnya. (qom)