Beda dari yang Lain, Kedai Es Degan Ponorogo Ini Hadirkan Cita Rasa Taiwan

Beda dari yang Lain, Kedai Es Degan Ponorogo Ini Hadirkan Cita Rasa Taiwan. ????Kelezatan kuliner lokal memang sedang diburu. Tak terkecuali pada sebuah kedai es degan di Ponorogo yang menjadi pusat perhatian dengan sajian menu kulinernya. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Beda dari yang Lain, Kedai Es Degan Ponorogo Ini Hadirkan Cita Rasa Taiwan

Ponorogo ( – Kelezatan kuliner lokal memang sedang diburu. Tak terkecuali pada sebuah kedai es degan di Ponorogo yang menjadi pusat perhatian dengan sajian menu kulinernya.

Tidak hanya menyajikan es degan, namun juga ada menu kuliner unik yang jarang ditemukan di Indonesia. Kedai Es Degan Leonis,  begitulah namanya. Kedai ini berlokasi di Jalan Dewata, Desa Semanding Kecamatan Kauman.

Uniknya kedai tersebut menawarkan berbagai menu khas Taiwan. Menu-menu khas Taiwan inilah, yang membedakan kedai Es Degan Leonis berbeda dengan kedai-kedai es degan lainnya.

Kedai Es Degan Leonis didirikan oleh Anis Fitri Lestari (30) dan suaminya, Muhammad Leo atau Chen Chieh (31). Adapun yang menjadi pembeda kedai ini dengan yang lain adalah membawa keunikan rasa dan budaya Taiwan ke Ponorogo.

Hal ini karena suami Anis merupakan warga negara Taiwan. Jadi tidak terlalu berlebihan rasanya jika kedai tersebut juga menyajikan menu-menu dari negeri Formosa tersebut.

“Karena saya sudah menikah dengan orang Indonesia, saya ingin memperkenalkan masakan khas negara saya di sini,” kata Chen Chieh, yang juga menjadi koki utama di kedai tersebut, Senin (18/11/2024).

Dari sekian banyak menu yang ditawarkan, menu Jhong Yoping, merupakan roti bawang khas Taiwan menjadi primadona di kedai tersebut. Dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam, hidangan ini berhasil memikat hati pengunjung.

Proses pembuatannya cukup sederhana namun sarat kelezatan. Adonan tepung dicampur dengan daun bawang segar dan bumbu khas Taiwan, lalu didiamkan selama dua jam untuk mengembangkan rasa. Setelah itu, adonan dipipihkan dan digoreng hingga keemasan.

“Kami selalu memastikan bahan-bahan yang kami gunakan segar dan berkualitas agar cita rasa otentik tetap terjaga,” kata Anis.

Pengunjung dapat memilih varian original seharga Rp6.000 atau menambahkan telur dengan harga Rp8.000 untuk sentuhan rasa yang lebih kaya. Selain Jhong Yoping, kedai ini juga menawarkan Cha Yetan (telur rempah) dan minuman khas Taiwan, Nai Chan, yang menambah kekayaan pilihan bagi pengunjung. Setiap menu disiapkan dengan telaten agar cita rasa khas Taiwan tetap otentik.

“Selain Jhong Yoping, juga ada menu Cha Yetan dan minuman khas Taiwan yang sudah familiar di lidah orang Indonesia, yakni Nai Chan,” kata Anis.

Sementara itu, Erna Aminin, seorang pengunjung yang merupakan mantan pekerja migran di Taiwan merasakan nostalgia ketika mencicipi hidangan menu Taiwan di Kedai Es Degan Leonis ini. Menurutnya, rasanya persis ketika Ia dulu makan menu tersebut di Taiwan.

“Rasanya sama persis dengan yang saya makan di Taiwan dulu. Ini membuat saya merasa kembali ke masa-masa bekerja di sana,” ungkap Erna yang pernah bekerja di Taiwan selama 3 tahun tersebut.

Kedai Es Degan Leonis bukan sekadar tempat makan, tetapi destinasi kuliner yang menawarkan pengalaman unik dan rasa otentik yang sulit ditemukan di tempat lain. Dengan harga yang sangat terjangkau, kedai ini cocok bagi siapa saja yang ingin mencicipi kelezatan Taiwan tanpa perlu jauh-jauh bepergian ke luar negeri. [end/aje]