Ini Kronologi Pengeroyokan Saksi Pilkada Sampang oleh Sekelompok Orang Bercelurit
REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Satu warga meninggal dunia usai dikeroyok sekelompok orang bersenjata celurit di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Jawa Timur. Warga yang menjadi korban pengeroyokan itu bersama...
REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Satu warga meninggal dunia usai dikeroyok sekelompok orang bersenjata di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Jawa Timur. Warga yang menjadi korban pengeroyokan itu bersama Jimmy Sugito Putra, yang merupakan saksi dari pasangan Calon Bupati Slamet Junaidi-Achmad Mahfudz (Jimat Sakteh), seperti yang disampaikan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Jimat Sakteh, Surya Noviantoro, Ahad (17/11/2024) malam.
"Karena itu kami menyampaikan ungkapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap keluarga korban dan meminta agar polisi mengusut tuntas kasus ini," kata Novi, Ahad.
Novi menduga, kasus pengeroyokan oleh sekelompok orang terhadap korban itu, karena motif politik. Sebab, insiden berdarah itu terjadi setelah Calon Bupati Slamet Junaidi berkunjung ke salah satu tokoh agama di Ketapang dan sempat dihadang massa bersenjata celurit, tapi berhasil lolos melalui jalan lain.
Selanjutnya, para pengaadang masuk ke area lokasi yang dikunjungi Slamet Junaidi. Sejumlah orang itu sempat cekcok mulut, hingga akhirnya terjadi penganiayaan. Korban pembacokan ini merupakan warga asal Kabupaten Pamekasan dan berkeluarga ke Desa Katapang Laok, Kecamatan Katapang, Sampang.
Pada Pilkada serentak yang akan digelar digelar 27 November 2024 yang bersangkutan mendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang nomor urut 2, yakni 'Jimat Sakteh dan ditunjuk sebagai saksi. Hingga Ahad (17/11/2024) malam, aparat kepolisian Polres Sampang, Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Saya dan beberapa personel saat ini masih di lokasi kejadian, mengumpulkan alat bukti dan meminta keterangan kepada sejumlah pihak," kata Kasat Reskrim Polres Sampang Safril Selfianto dalam keterangan yang disampaikan kepada media, Ahad malam.
Kasat Reskrim Polres Sampang belum mengakui bahwa motif insiden itu karena pilkada masih sebatas kabar yang berkembang di masyarakat, sebab fakta yang sebenarnya masih diselidiki polisi.
"Jika semua data telah kami kumpulkan, termasuk keterangan dari berbagai pihak, insya Allah besok akan kami rilis motif dari kejadian ini," kata AKP Safril Selfianto.
Loading...
sumber : Antara