Debat Ketiga Pilkada Probolinggo, Adu Visi Misi Demi Masa Depan Daerah

Debat Ketiga Pilkada Probolinggo, Adu Visi Misi Demi Masa Depan Daerah. ????Debat publik ketiga Pilkada Probolinggo 2024 menampilkan adu visi misi paslon Zulmi-Rasyid dan Gus Haris-Lora Fahmi. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Debat Ketiga Pilkada Probolinggo, Adu Visi Misi Demi Masa Depan Daerah

Probolinggo (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo sukses menggelar debat publik ketiga Pilkada 2024 di Gedung Islamic Center (GIC) Kraksaan, Minggu malam (17/11/2024). Mengusung tema “Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kabupaten, Provinsi dengan Nasional serta Memperkokoh NKRI dan Kebangsaan,” debat ini menjadi momentum penting bagi kedua pasangan calon (paslon) untuk memaparkan visi dan misi mereka.

Dua paslon yang tampil adalah nomor urut 1, Zulmi-Rasyid, dan nomor urut 2, Gus Haris-Lora Fahmi. Keduanya memanfaatkan kesempatan ini untuk menawarkan solusi atas tantangan pembangunan daerah serta menggambarkan kolaborasi mereka dengan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi.

Paslon nomor urut 2, Gus Haris-Lora Fahmi, memulai debat dengan menyoroti pentingnya pembangunan berbasis desa untuk mendukung ekosistem pariwisata. “Pembangunan dimulai dari desa, sesuai program pemerintah pusat. Kami juga akan memperkuat wawasan kebangsaan melalui Program Sae Kebhinekaan,” ujar Gus Haris.

Ia juga berkomitmen pada konsep halal tourism, mencakup fasilitas ramah muslim dan non-muslim. “Kami akan menyediakan restoran halal, kuliner khas, serta tempat ibadah nyaman di kawasan wisata,” tambahnya.

Sebaliknya, paslon nomor urut 1, Zulmi-Rasyid, mengkritisi rencana lawan terkait infrastruktur pariwisata yang dianggap kurang merata. Zulmi menegaskan fokusnya pada pemerataan pembangunan hingga ke desa wisata penyangga, khususnya di sekitar Bromo. “Kami akan mengembangkan desa wisata untuk mendukung event-event besar di Bromo,” paparnya.

Meski jumlah pendukung di lokasi dibatasi hanya 75 orang per paslon demi menjaga ketertiban, suasana tetap semarak. Penyelenggara juga menyediakan siaran langsung untuk memenuhi antusiasme masyarakat yang ingin menyaksikan jalannya debat.

Debat ini menjadi penutup rangkaian debat Pilkada Probolinggo, menampilkan adu gagasan tajam dari kedua paslon. Masyarakat kini tinggal menentukan pilihan mereka pada pemungutan suara mendatang, berdasarkan visi dan misi yang dianggap terbaik untuk memajukan Kabupaten Probolinggo. [ada/beq]