Cegah kebakaran, DPKP Surabaya imbau warga cek struktur listrik
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mengimbau seluruh warga untuk memantau struktur listrik yang terdiri dari rangkaian dan komponennya secara berkala, di rumah maupun tempat usaha untuk mengantisipasi ...
Surabaya (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya mengimbau seluruh warga untuk memantau struktur listrik yang terdiri dari rangkaian dan komponennya secara berkala, di rumah maupun tempat usaha untuk mengantisipasi terjadinya arus pendek penyebab kebakaran."Kami mengimbau kepada seluruh warga Surabaya termasuk para pelaku usaha untuk selalu mengecek terkait kelistrikan. Terutama kabel dan steker," kata Kepala DPKP Kota Surabaya Laksita Rini saat dihubungi ANTARA, di Surabaya, Senin.Pengecekan tersebut, kata dia, untuk menghindari terjadinya arus pendek akibat struktur listrik yang kurang baik saat pemasangan maupun perawatan."Hal ini untuk antisipasi terjadinya arus pendek, yang sering menyebabkan terjadinya kebakaran," ucapnya.Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat Surabaya selalu waspada serta dengan cepat melaporkan jika ada kondisi kegawatdaruratan di sekitarnya."Tentu masyarakat juga harus responsif untuk melaporkan jika ada kondisi kegawatdaruratan yang terjadi di sekitarnya lewat command center 112 Kota Surabaya," ujarnya.Sebelumnya, pada Senin (18/11) pagi, terdapat dua bangunan yang mengalami kebakaran, yakni di restoran yang berada di Jalan Raya Kupang Indah, pukul 05.16 WIB dan kafe serta bengkel cat di Jalan Ngagel Surabaya pada pukul 05.26 WIB.Adapun penyebabnya, di restoran yang berada di Jalan Raya Kupang Indah masih diselidiki, sedangkan di kafe serta bengkel cat di Jalan Ngagel diduga akibat korsleting listrik.Menurut data yang telah dihimpun DPKP Surabaya, sebanyak 321 kasus kebakaran di Surabaya dari Januari hingga 16 Oktober 2024. Sementara kasus tertinggi terjadi pada bulan Agustus (55 kasus) dan September (66).Rinciannya, Januari terdapat 22 kasus, Februari 22 kasus, Maret 25 kasus, April 14 kasus, Mei 27 kasus, Juni 17 kasus, Juli 44 kasus, Agustus 55 kasus, September 66 kasus dan hingga 16 Oktober terdapat 27 kasus.Adapun penyebab utamanya, rata-rata dikarenakan musim kemarau yang panjang, pembakaran sampah sembarangan dan korsleting listrik.Selain itu, selama periode Januari-16 Oktober 2024, DPKP Surabaya juga telah menangani 1.249 kejadian evakuasi.Berdasarkan laporan, 1.249 terdiri atas 707 evakuasi hewan, 254 evakuasi orang, 70 evakuasi kendaraan, 3 evakuasi bangunan, 143 evakuasi objek alam, dan 72 evakuasi objek lain jenis.DPKP Surabaya, kata dia, juga memiliki personel terlatih di tiap rayon dan dilengkapi dengan peralatan pendukung."Evakuasi atau penyelamatan masih didominasi pada hewan, seperti ular dan lebah. Ada pula cincin yang tersangkut dan tidak bisa lepas pada jari, lalu kendaraan yang terperosok. Sehingga, warga sering menghubungi 112 untuk meminta bantuan," katanya.