Pemegang Saham Kongsi Istri Aguan Mundur Tinggalkan Emiten ERAA, Apa Sebabnya?

Pemegang saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) atau Erajaya mundur dari jajaran manajemen. Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Perusahaan Erajaya, Amelia Allen, mengungkapkan alasan mereka mundur

Pemegang Saham Kongsi Istri Aguan Mundur Tinggalkan Emiten ERAA, Apa Sebabnya?

Sejumlah petinggi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) atau Erajaya mundur dari jajaran manajemen. Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Perusahaan Erajaya, Amelia Allen, mengungkapkan pengunduran berlaku efektif sejak 31 Januari 2025. 

Erajaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan penjualan produk dan layanan telekomunikasi seluler. Adapun jajaran manajemen yang mundur di antaranya Ardy Hady Wijaya sebagai Komisaris Utama, Kemudian diikuti oleh Elly, Mitchella Ardy Hady Wijaya, dan Keith Ardy Hady Wijaya yang menjabat sebagai Direktur Perseroan.

Amelia menjelaskan bahwa sesuai dengan ketentuan POJK 33/2014 dan Anggaran Dasar Perseroan, permohonan pengunduran diri tersebut akan dibahas dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdekat. Mundurnya sejumlah jajaran manajemen mendapat reaksi negatif dari pasar. 

 “Adapun pengunduran diri tersebut karena alasan pribadi,” tulis Amelia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (3/2). 

Sebelum mundur, Ardy Hady Wijaya merupakan salah satu sosok penting di ERAA. Ia merupakan komisaris utama dengan kepemilikan saham 18,46%. Dalam struktur pemilik ERAA, Ardy berbagi kepemilikan dengan Rebecca Halim yang mengantongi 32,04% saham. 

Mengutip informasi dari prospektus IPO, Erajaya merupakan perusahaan yang juga dimiliki oleh Sugianto Kusuma atau Aguan melalui PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera. Adapun Rebecca yang merupakan istri Aguan menjadi pemegang saham pengendali lewat PT Eralink International. 

Merujuk data di Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan pukul 14.22 WIB saham ERAA terpantau merosot 2,08% ke level Rp 376 per lembar saham. Nilai transaksinya sebesar Rp 6,56 miliar dan kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 6 triliun.

Apabila menilik tren pergergerakan sahamnya, saham ERAA anjlok 14,93% dalam tiga bulan terakhir. Tak hanya itu, sahamnya juga merosot 7,39% dalam seminggu terakhir dan terkoreksi 6,93% dalam sebulan terakhir.