Pemerintah Gandeng Swasta Wujudkan Program 3 Juta Rumah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengambil langkah strategis dengan menggandeng sektor swasta dalam pelaksanaan program pembangunan tiga juta rumah. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan sinergi antara...
![Pemerintah Gandeng Swasta Wujudkan Program 3 Juta Rumah](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/045985500-1734029787-830-556.jpg)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengambil langkah strategis dengan menggandeng sektor swasta dalam pelaksanaan program pembangunan tiga juta rumah. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan sinergi antara dengan pengusaha besar, menengah, kecil, serta lokal merupakan langkah nyata dalam merealisasikan arahan Presiden Prabowo Subianto.
"Seperti arahan Bapak Presiden Prabowo, bagaimana negara dalam konteks ini BUMN bersinergi juga dengan para pengusaha besar, menengah, kecil, dan pengusaha lokal,” ujar pria yang akrab disapa Ara usai rapat koordinasi dengan Menteri BUMN dan sejumlah asosiasi pengembang di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Ara menyampaikan apresiasinya kepada Menteri BUMN Erick Thohir yang cepat merespons kebutuhan program ini. Ara menyebut kesigapan Erick merupakan langkah konkret untuk mendukung pembangunan rumah rakyat.
Menurut Maruarar, ada lima lokasi strategis yang telah diidentifikasi BUMN untuk pengembangan perumahan di Pulogebang, Stasiun Cicayur, Stasiun Jurangmangu, Klender, dan Jonggol. Ara mengatakan asosiasi pengembang akan meninjau lima lokasi yang ditawarkan Perumnas tersebut.
"Teman-teman pengusaha akan survei lokasi-lokasi tersebut untuk menentukan mana yang cocok buat komersial, rumah subsidi, atau hunian vertikal dan landed," ucap Ara.
Langkah ini mendapatkan apresiasi dari berbagai asosiasi pengembang perumahan. Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suranto menyebut sinergi ini sebagai terobosan positif.
"Ini hal yang baru dan bagus karena bisa mengkonsolidasi semua stakeholder. Pak Erick menjadi fasilitator yang baik dengan menawarkan aset secara terbuka," ujar Joko.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah juga menyatakan dukungannya. Apersi, lanjut Junaidi, fokus kepada pembangunan rumah KPR bersubsidi untuk masyarakat kecil.
"Saya sangat apresiasi kepada Bapak Menteri BUMN dan Menteri PKP yang selalu konsolidasi dan koordinasi untuk mewujudkan rumah rakyat," ucap Junaidi.
Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono turut mengapresiasi keterbukaan BUMN dalam membuka aset untuk pembangunan perumahan. Ari menyampaikan hal ini merupakan terobosan dalam meningkatkan sinergi BUMN dan swasta dalam menyukseskan program pemerintah.
"Saya pikir belum pernah ada kita dipertemukan secara langsung, BUMN membuka seluruh asetnya yang memungkinkan dibuat perumahan. Ini luar biasa," kata Ari.
Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro menyampaikan pihaknya telah menyediakan lahan seluas 729 hektare untuk pembangunan 123 ribu rumah. Budi menyebut sebagian besar lahan milik Perumnas, dan ada juga yang dimiliki KAI yang nanti akan dikembangkan menjadi konsep transit-oriented development (TOD).
"Lima yang pertama akan kami kembangkan ada di Pulogebang, Stasiun Cicayur, Stasiun Jurangmangu, kemudian revitalisasi Rusun Klender, dan satu lagi untuk hunian tapak di daerah Jonggol," ucap Budi.