PHRI Minta Hotel di Jakarta Adopsi Praktik Ramah Lingkungan

Dengan mengadopsi praktik ramah lingkungan, industri perhotelan dapat menjadi lebih kompetitif di tingkat global.

PHRI Minta Hotel di Jakarta Adopsi Praktik Ramah Lingkungan

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia () Jakarta meminta dan restoran agar mengadopsi praktik-praktik . Ini bertujuan mendukung transisi kota metropolitan itu menjadi Kota Global setelah pemindahan ibu kota ke Ibu Kota Nisantara (IKN).

“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya kewajiban, tetapi juga peluang," Ketua PHRI Jakarta Sutrisno Iwantono dalam keterangan resminya, Jumat, 24 Januari 2025.

Dengan mengadopsi praktik ramah lingkungan, Sutrisno berujar, industri dapat menjadi lebih kompetitif di tingkat global. Selain itu, industri dapat memberikan pengalaman pariwisata yang berkualitas kepada wisatawan.

“Kami ingin mendorong hotel dan restoran di Jakarta untuk tidak hanya menjadi pelaku bisnis yang kompetitif, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan,” ujar Sutrisno.

Rekomendasi ini muncul dalam Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) V bertema “Pentingnya KeberlanjutanLingkungan dalam Industri Hotel dan Restoran untuk Mendukung Pariwisata Jakarta Kota Global.” Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq turut hadir dalam acara ini.

Dipandu oleh Sutrisno, Rakerda ini terdiri dari sejumlah diskusi panel. Diskusi itu berlangsung bersama sejumlah panelis, di antaranya Kepala Dinas Pariwisata Jakarta Andhika Permata, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswara, Director of Operations Accor Stephane Bryer, dan Climate & Market Transformation Program Director WWF Irfan Bakhtiar.

Diskusi menghasilkan beberapa kesimpulan. Mereka sepakat mengurangi jejak karbon melalui pengelolaan energi dan air. Pasalnya, air mengalami kenaikan harga yang signifikan hingga 70 persen lebih. Juga tentang pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Selain itu, PHRI sepakat mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan sebagai alat transformasi bisnis pariwisata, kolaborasi publik-privat untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, dan mendorong adopsi sertifikasi hijau untuk meningkatkan daya saing industri.