Pusat edukasi hiu paus resmi dibuka di Teluk Saleh
Sebuah pusat edukasi hiu paus yang menjadi tempat literasi tentang spesies karismatik bernama latin Rhincodon typus ...
Pengunjung pusat edukasi bisa mendapatkan informasi mengenai ancaman apa saja yang dihadapi spesies ikan terbesar di dunia ini dan bagaimana cara untuk melindungi mereka
Sumbawa (ANTARA) - Sebuah pusat edukasi hiu paus yang menjadi tempat literasi tentang spesies karismatik bernama latin Rhincodon typus tersebut resmi dibuka di Desa Labuan Jambu Kecamatan Terano Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ketua Dewan Pengurus Yayasan Konservasi Indonesia (YKI) Meizani Irmadhiany di Sumbawa Senin mengatakan, fasilitas itu bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang peran ekologis hiu paus di kawasan perairan Teluk Saleh.
"Pengunjung pusat edukasi bisa mendapatkan informasi mengenai ancaman apa saja yang dihadapi spesies ikan terbesar di dunia ini dan bagaimana cara untuk melindungi mereka," ujarnya.
Meizani menuturkan, data dan pengetahuan yang disajikan melalui pusat edukasi dapat membuka wawasan masyarakat dan pengunjung lebih luas tentang pentingnya hiu paus dalam ekosistem pesisir, laut, dan ekonomi lokal.
Pusat edukasi tersebut dibangun melalui dukungan Kedutaan Besar Perancis dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang memuat informasi mengenai perilaku, habitat, hingga hasil penelitian ilmiah terkini mengenai spesies hiu paus yang ramai di Teluk Saleh.
"Dengan membaca panduan dan hasil riset terkini tentang hiu paus yang ada di pusat edukasi itu, kami berharap masyarakat mau ambil bagian untuk terlibat dalam menguatkan ekowisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan," kata Meizani.
Yayasan Konservasi Indonesia ingin pengalaman wisatawan dalam berkenalan dengan hiu paus di Teluk Saleh dapat dilakukan dengan terus menjaga serta mengelola dengan baik habitat alami spesies ikan terbesar tersebut.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone mengatakan, Prancis dan Indonesia sebagai dua negara maritim terbesar di dunia memiliki sejarah panjang dalam kerja sama di bidang kelautan.
Menurutnya, Prancis dan Indonesia mempunyai peran strategis dalam menjaga keberagaman hayati laut serta mengelola sumber daya laut yang berkelanjutan.
"Dukungan Pemerintah Prancis untuk inisiatif konservasi di Indonesia, seperti pembentukan kawasan perlindungan laut berbasis hiu paus di Teluk Saleh sangat menggambarkan kekuatan kemitraan," kata Fabien.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Nusa Tenggara Barat (NTB) Muslim menilai pembangunan pusat edukasi hiu paus menjadi langkah besar bagi Nusa Tenggara Barat terutama warga Kabupaten Sumbawa dalam berkontribusi melestarikan kekayaan laut yang luar biasa.
Muslim menegaskan hiu paus di Teluk Saleh adalah aset penting dalam mendukung ekowisata berbasis konservasi. Dukungan Kedutaan Besar Prancis menunjukkan bahwa perlindungan alam tidak hanya menjadi tanggung jawab lokal, tetapi juga jadi perhatian global.
"Pusat edukasi hiu paus dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda tentang pentingnya bersama-sama melindungi ekosistem laut," kata Muslim.
Pada Juni 2024, Kedutaan Prancis menyerahkan bantuan pendanaan hibah global senilai 500 ribu Euro kepada Yayasan Konservasi Indonesia untuk pengelolaan kawasan konservasi perairan berbasis hiu paus di Teluk Saleh.
Pusat perlindungan hiu paus di Teluk Saleh telah diakui sebagai kawasan hiu paus penting oleh IUCN Shark Specialist Group, karena berperan sebagai kawasan mencari makan hiu paus dan koridor pergerakan di bentang alam Kepulauan Sunda Kecil.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025