Reaksi Houthi usai Disebut Trump sebagai Organisasi Teroris, Buntut Solidaritas untuk Palestina?
Presiden Donald Trump mengumumkan keputusan untuk menetapkan kelompok Houthi yang didukung oleh Iran di Yaman sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO).
TRIBUNNEWS.COM - Pada Rabu (22/1/2025), Presiden mengumumkan keputusan untuk menetapkan kelompok yang didukung oleh Iran di Yaman sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO).
Langkah ini menandai perbedaan signifikan dengan kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Joe Biden, CNN melaporkan.
Setelah mengambil alih Gedung Putih pada 2021, Biden mencabut label "organisasi teroris asing" yang diberikan oleh Trump.
Biden lalu menggantinya dengan penunjukan sebagai "Teroris Global yang Ditunjuk Secara Khusus".
Label ini memberikan sanksi yang lebih ringan dibandingkan dengan status "organisasi teroris asing".
Penunjukan sebagai organisasi teroris asing memiliki beberapa implikasi hukum yang lebih berat:
- Dukungan Material Terlarang
Hukum federal AS menetapkan bahwa memberikan dukungan material atau sumber daya kepada organisasi teroris asing merupakan tindak pidana. Ini berarti kelompok-kelompok yang teridentifikasi sebagai organisasi teroris asing tidak bisa mendapatkan dukungan finansial atau sumber daya dari bank dan perusahaan.
Anggota kelompok yang terdaftar sebagai organisasi teroris asing tidak akan diterima untuk memasuki .
Korban dari serangan yang dilakukan oleh kelompok tersebut dapat mengajukan tuntutan hukum terhadap kelompok teroris dan entitas yang mendukung mereka.
Baca juga:
Gedung Putih menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengakhiri kemampuan dan operasi , serta merampas sumber daya mereka.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan serangan yang dilakukan oleh kelompok tersebut terhadap personel dan warga sipil AS, mitra AS, dan jalur pengiriman laut di Laut Merah.
Gedung Putih juga mengungkapkan bahwa Trump telah mengarahkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk mengakhiri hubungannya dengan entitas yang melakukan pembayaran kepada .
Selain itu, USAID juga diminta untuk menghentikan kerja sama dengan pihak-pihak yang mendukung upaya internasional melawan tanpa mengambil tindakan tegas terhadap terorisme dan pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
Serangan-serangan yang dilancarkan oleh di Laut Merah telah menyebabkan beberapa perusahaan pelayaran dan perusahaan minyak terbesar di dunia terpaksa menghentikan transit mereka melalui salah satu rute perdagangan laut yang paling penting di dunia.