Respons Kelompok Yahudi hingga Muslim Tanggapi Rencana Trump Ingin Ambil Alih Gaza
Mulai dari kelompok Yahudi hingga kelompok Muslim memberikan tanggapan atas rencana Trump mengambil alih Gaza, ada yang menyebut sikap Israel
TRIBUNNEWS.COM - Dalam konferensi pers bersama di Gedung Putih dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Selasa (4/2/2025)malam, Presiden mengusulkan agar warga di Gaza dipindahkan ke luar wilayah.
Sementara Amerika Serikat mengambil alih dan mengubah menjadi "Riviera Timur Tengah."
Seperti yang diharapkan, usulan Trump tersebut dikritik keras oleh organisasi-organisasi Muslim di Amerika Serikat dan di tempat lain, sementara reaksi di antara organisasi-organisasi Amerika beragam.
Forum Kebijakan menyatakan rencana Presiden Trump untuk memindahkan warga keluar dari Gaza tanpa persetujuannya dan agar AS mengambil alih kendali langsung atas wilayah tersebut tidak dapat dilaksanakan dan akan merusak kepentingan AS dan stabilitas regional.
Mereka menambahkan usulan agar Amerika mengambil alih Gaza meremehkan hak-hak warga yang tidak ingin dipindahkan.
"Membahayakan sandera yang tersisa dengan kemungkinan membatalkan kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata."
Mereka juga menyulut pendapat Hamas sebagai satu-satunya aktor yang bersedia melawan dugaan rencana untuk menghancurkan nasionalisme .
Komite Amerika mengatakan rencana Trump untuk mengambil alih Gaza oleh Amerika menimbulkan pertanyaan.
"Yang pertama adalah dampak pengumuman tersebut terhadap gencatan senjata dan perjanjian pembebasan sandera."
"Pembebasan semua sandera yang tersisa, dan pemenuhan tujuan akhir perjanjian untuk membebaskan Gaza dari kekuasaan Hamas harus tetap menjadi prioritas AS dan ," bunyi pernyataan AJC.
Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (Anti-Defamation League) menyatakan percaya bahwa semua rencana harus memperhitungkan kebutuhan keamanan Israel dan kesejahteraan warga Palestina di Gaza.
Baca juga:
Amy Spitaltnik, CEO Dewan untuk Urusan Publik menulis di media sosial bahwa usulan Trump sangat mengerikan dan kejam bagi warga .
"Sangat bodoh dalam hal kepentingan AS. Dan sangat bertentangan dengan masa depan sendiri—karena tidak ada yang demokratis dan tanpa penentuan nasib sendiri ."
Kelompok Zionis Liberal J Street menyatakan, J Street tidak dapat menyatakan penolakan yang cukup kuat terhadap gagasan yang diajukan oleh Presiden Trump mengenai Gaza.