Serba-serbi Film A Business Proposal Indonesia
Penayangan A Business Proposal film yang dibintangi Abidzar Al-Ghifari dan Ariel Tatum ini menghadapi beberapa tantangan. Apa saja?
TEMPO.CO, Jakarta - Film A Indonesia yang diadaptasi dari drama Korea populer dengan judul sama telah tayang di bioskop pada Kamis, 6 Februari 2025. Menjelang penayangannya, film yang dibintangi Abidzar Al-Ghifari dan Ariel Tatum ini menghadapi beberapa kontroversi.
menghadapi tantangan karena banyak masyarakat yang memulai gerakan boikot untuk tidak menonton film ini dan cancel culture terhadap pemeran utamanya Abidzar Al-Ghifari menyusul sejumlah pernyataan kontroversial yang dilontarkannya. Merujuk akun X @cinepoint_, pada hari pertama penayangan, film ini tercatat hanya mampu mengumpulkan 10 ribu penonton dari total 1270 jadwal penayangan di berbagai bioskop Indonesia.
Pada Sabtu, 8 Februari 2025 atau hari ketiga penayangannya menunjukkan film ini hanya menyisakan 286 pertunjukan secara keseluruhan.
Selain jumlah penonton yang jauh dari ekspektasi, peringkat (rating) yang didapat film ini sangat rendah. Sejak hari pertama penayangannya peringkat film ini terus menurun. Dikutip dari IMDb Sabtu sore, film A Business Proposal mencatatkan rating 1,1 dari 10 dengan 4.973 penilaian. Sebanyak 98 persen dari total rating yang ada memilih untuk memberikan nilai 1 terhadap film tersebut.
3. Klarifikasi Falcon Pictures
Rumah produksi yang menggarap film ini Falcon Pictures juga memberikan klarifikasi atas sejumlah kegaduhan yang terjadi menjelang perilisan A Business Proposal. Melalui pernyataan yang dirilis pada hari yang sama dengan permintaan maaf Abidzar, Falcon menyampaikan kepada publik. "Webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon maupun serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya," tulis Falcon dalam surat terbuka.
Falcon juga meminta masyarakat memperhitungkan kerja keras dari 100 kru dan 20 seniman dalam proses penggarapan. Sutradara Rako Prijanto pun telah menggarap film ini dengan penuh kehati-hatian menggabungkan unsur asli dari Korea dengan sentuhan khas Indonesia.
Adapun keputusan Abidzar yang enggan menonton versi asli, Falcon Pictures menegaskan bahwa itu merupakan keputusan lumrah masing-masing aktor. "Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita."
A Business Proposal versi Indonesia mendapat respons negatif dari masyarakat Indonesia terutama penggemar serial original A Business Proposal. Pernyataan Abidzar Al-Ghifari yang mengatakan tidak menonton drama asli karena ingin membangun karakternya sendiri menjadi blunder.
"Gue sempat menonton di episode satu. Cuma memutuskan untuk berhenti karena pada akhirnya ini adalah karakter yang akan gue buat sendiri bersama director," katanya pada Senin, 13 Januari 2025.
Ia juga menyinggung komunitas pencinta Korea dengan menyebut mereka sebagai fan fanatik. "Cukup beban (berperan sebagai Kang Tae Moo di film adaptasi), ditambah juga tahu lah ya fan fanatiknya seperti apa, dan kami pun menghargai itu (ekspektasi)," ucapnya dalam podcast On Off yang dipandu Coki Pardede di kanal YouTube Pabrik Jaya Media, rilis Rabu, 22 Januari 2025.
Setelah menerima banyak kritik dan kecaman, Abidzar menyampaikan permohonan maaf melalui unggahannya di Instagram pada Senin, 3 Februari 2025
A Business Proposal merupakan drakor yang tayang di Netflix pada 2022 dengan total 12 episode. Namun dalam versi garapan Falcon Pictures, serial tersebut diubah menjadi film utuh berdurasi 1 jam 57 menit.
Film ini menceritakan kisah Sari (Ariel Tatum), karyawan perusahaan Bowo Foods yang bekerja menjadi analis makanan yang harus menggantikan sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman) untuk melakukan kencan buta.
Sari diminta oleh Yasmin untuk menggagalkan kencan buta tersebut agar Yasmin tidak harus menjalani hubungan yang tidak diinginkannya. Alih-alih merasa tidak cocok dengan tingkah menyebalkan Sari, tokoh pria bernama Utama (Abidzar Al-Ghifari) justru menyukainya. Ternyata, Utama merupakan CEO dari perusahaan tempat Sari bekerja.
Adinda Jasmine, Salsabilla Azzahra Octavia turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.