Pro-Kontra PSN PIK 2, Mahasiswa Banten-Jakarta Cek ke Lapangan, Ini Pendapat Mereka

Koneksi Mahasiswa Banten-Jakarta mengunjungi lokasi proyek tersebut di perbatasan PIK 2 di tengah pekan ini. Apa temuan mereka di PSN PIK 2?

Pro-Kontra PSN PIK 2, Mahasiswa Banten-Jakarta Cek ke Lapangan, Ini Pendapat Mereka

Pro Kontra , Mahasiswa Banten-Jakarta Cek ke Lapangan, Ini Pendapat Mereka

Willem Jonata/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM - Proyek strategis Nasional belakangan ini jadi sorotan. Ada pro dan kontra.

Yang kontra menilai proyek tersebut menciptakan sebesar-besar kemakmuran bagi segelintir orang, bukan untuk kepentingan rakyat.

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas bahkan menyebut perlu ditinjau kembali.

"Bagi kebaikan kita semua sebagai bangsa, strategi trickle down effect yang diterapkan dalam konteks PSN harus ditinjau kembali," katanya seperti diberitakan Tribunnews.com, pada 9 Januari 2025.

Baca juga:

Sebagai informasi, trickle down effect menurut sejumlah literatur adalah teori ekonomi yang menyebut keuntungan yang didapat segelintir orang atau perusahaan akan mengalir ke lapisan masyarakat di bawahnya.

Nah, untuk memastikan kondisi di lapangan, sejumlah perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Koneksi Mahasiswa Banten-Jakarta mengunjungi lokasi proyek tersebut di perbatasan di tengah pekan ini.

Zulfikar, mahasiswa UIN Jakarta, satu di antaranya.

Selama di sana, ia bersama mahasiswa lainnya berdialog dengan berbagai pihak untuk melakukan tabayyun terhadap isu-isu yang beredar.

"Kami dialog dan tabayun untuk mendapatkan pemahaman yang lebih objektif," ucap Zul.

Dalam pandangannya setelah berdialog dengan pengembang, adalah program prioritas pemerintah yang bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Saya melihat tidak seperti isu negatip yang berkembang," katanya.

Menurut dia, dengan akses infrastruktur yang strategis, seperti jalan tol dan transportasi umum, bisa diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mendukung pemerataan pembangunan.