Tokoh Lintas Agama “Turun Tangan” Ajak Pertobatan Iklim
Keterlibatan para tokoh lintas agama dalam konferensi iklim dimulai setidaknya sejak COP27 di Sharm El Sheikh, Mesir, pada 2022.
Baku, Azerbaijan – Tokoh lintas agama ikut berpartisipasi dalam Konferensi PBB di bidang iklim COP29 di Baku, Azerbaijan. Keterlibatan para pemuka agama ini difasilitasi oleh The Interfaith Center for Sustainable Development (ICSD) yang membuka paviliun di lokasi penyelenggaraan COP29. Organisasi ini menghubungkan agama dengan ekologi, dan memobilisasi aksi terkait.
Dalam salah satu panel yang digelar di paviliun tersebut, dibahas soal sudut pandang agama terkait lingkungan. Bishop Gerry Alminaza dari Gereja Katolik di Filipina mengatakan, kadang manusia merasa kita ada di pusat, padahal manusia berbagi dunia ini dengan ciptaan lainnya. Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, menurut dia, mengingatkan bahwa manusia bisa jadi bagian dari masalah, tapi bisa juga jadi bagian dari solusi. “Cintailah satu dengan yang lain, jangan ada yang dikecualikan,” ujarnya.
Profesor Aliyu Barau dari Bayero University mengatakan, dalam Islam, Nabi Muhammad mengatakan Tuhan telah menjadikan kebaikan dalam segala ciptaanNya. “Ada kesetaraan antara manusia dengan ciptaan lainnya. Semua ciptaan adalah bangsa seperti kamu,” ujarnya. Ia lalu menyinggung soal kerusakan akibat manusia yang telah terjadi di tanah dan laut. “Quran memperingatkan kita untuk berhati-hati. Tuhan tidak menyukai pemakaian yang berlebihan, konsumerisme,” ujarnya. Lebih lanjut, ia mengatakan, Nabi Muhammad juga mengajarkan untuk menanam pohon meski esok kiamat.
Keterlibatan para pemuka agama dalam konferensi iklim dimulai setidaknya sejak COP27 di Sharm El Sheikh, Mesir. Ketika itu, Elijah Foundation bekerjasama dengan Departemen Kedamaian dan ICSD membuat 10 prinsip pertobatan iklim yang dikonsultasikan dengan para tokoh pemuka lintas agama. Seremonial pengesahannya dilakukan di Gunung Sinai yang dipercaya sebagai tempat turunnya 10 perintah Tuhan yang dikenal Agama Abrahamic atau Agama Ibrahim.
Sepuluh Prinsip Pertobatan Iklim:
- Kita adalah Penjaga Bumi
- Ciptaan Mencerminkan Keilahian
- Segala Sesuatu Saling Terhubung
- Jangan Merusak
- Pikirkan Masa Depan
- Tinggalkan Ego Demi Kebaikan Dunia
- Perbaiki Diri dari Dalam
- Bertobat dan Kembali ke Jalan yang Benar
- Setiap Tindakan Berdampak
- Gunakan Pikiran dan Hati yang Terbuka