Wamendagri bertemu dengan PJ Gubernur DKI bahas masa depan Jakarta
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto melakukan pertemuan dengan Penjabat (Pj.) Gubernur ...
saya lihat perlu dikaji kemungkinan Jakarta memberikan subsidi untuk daerah-daerah sekelilingnya
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto melakukan pertemuan dengan Penjabat (Pj.) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi. untuk membahas masa depan Kota Jakarta usai tak lagi menyandang ibu kota.
“Tadi saya bersama Pak Pj. Gubernur, melakukan pembahasan terkait dengan sinkronisasi antara kebijakan pusat, kebijakan nasional dengan daerah, terutama Jakarta dan sekitarnya. Tadi kita banyak berdiskusi tentang konsep aglomerasi ke depan, pasca Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota, seperti apa, dan koordinasinya dengan daerah-daerah penyangga yang lain,” kata Bima saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Senin.
Baca juga:
Lebih lanjut Bima menjelaskan dirinya juga membahas terkait layanan transportasi dengan Teguh. Pembahasan tersebut bertujuan agar Jakarta juga bisa membantu menguatkan konsep integrasi transportasi Jabodetabek ke depan.
"Jadi karena APBD-nya (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kuat Jakarta ini, yang lain kalau bisa dibantu, kalau belum bisa mandiri, anggaran pusat juga tidak ada misalnya, saya lihat perlu dikaji kemungkinan Jakarta memberikan subsidi untuk daerah-daerah sekelilingnya. Bisa melalui Jakarta atau nantinya Dewan Aglomerasi,” kata Bima.
Baca juga:
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah meneken Undang-Undang (UU) Nomor 115 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Ini berdampak pada status Jakarta yang akan berganti dari Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca juga:
Aturan tersebut juga mengubah nomenklatur atau penamaan jabatan gubernur dan wakil gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025