1.214 jiwa mengungsi akibat erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara menyatakan selama erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat ...
Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara menyatakan selama erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat tercatat sebanyak 1.214 jiwa harus mengungsi ke berbagai titik yang telah disediakan pemerintah.
"Saat ini ada enam titik lokasi pengungsian telah disediakan bagi warga terdampak erupsi Gunung Ibu," kata Penjabat (Pj) Gubernur Maluku Utara Samsuddin Abdul Kadir saat dihubungi, Kamis.
Sesuai data pada 21 Januari 2025 pukul 16.00 WIT yang dihimpun dari Posko Erupsi Gunung Ibu, kata dia, menunjukkan letusan abu vulkanik Gunung Ibu menyebabkan 1.214 jiwa mengungsi.
Baca juga:
Pengungsi tersebar di enam titik yaitu 108 Kepala Keluarga (KK)/ 276 jiwa di Pos Gereja Tua Emanuel Desa Tongute, 21 KK/ 53 jiwa di Kantor Desa Tongute Sungi, 27 KK/ 61 jiwa di Pos Gereja Sion Akesibu, 37 KK/157 jiwa di SMKS Anak Negeri Akesibu, dan 15 KK/ 32 jiwa di Pos SD Tongute Goin.
Pihak juga merinci untuk pengungsi erupsi Gunung Ibu antara lain terdiri dari 13 ibu hamil, 94 balita, 21 anak usia dini, 97 orang lansia. Pengungsi tersebut terdiri dari 504 laki-laki dan 710 perempuan.
Baca juga:
Berdasarkan informasi dari Posko Erupsi Gunung Ibu, Status Gunung Ibu meningkat ke Level IV (Awas) pada 15 Januari 2025 seiring dentuman keras dan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 meter di atas puncak.
Kejadian ini menyebabkan 287 KK atau 649 jiwa mengungsi dari enam kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Sangaji Nyeku, Kecamatan Soasangaji, Kecamatan Tuguis, Kecamatan Togoreba Sungi, Kecamatan Borona, dan Kecamatan Todoke.
Baca juga:
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025