Mungkin jumpa di final, Swiatek sebut Sabalenka "pemain yang lengkap"
Iga Swiatek menyebut saingan utamanya Aryna Sabalenka sebagai "pemain yang lengkap," melihat potensi mereka ...
Saya merasa dia memiliki teknik yang lengkap, permainannya cukup halus
Jakarta (ANTARA) - Iga Swiatek menyebut saingan utamanya Aryna Sabalenka sebagai "pemain yang lengkap," melihat potensi mereka untuk bertemu di babak final Australian Open.
Namun sebelum itu, mereka harus melalui babak semifinal lebih dulu, Kamis. Sabalenka akan berhadapan dengan Paula Badosa, sementara Swiatek akan melawan Madison Keys.
"Saya merasa dia memiliki teknik yang lengkap, permainannya cukup halus. Dia solid dari setiap posisi di lapangan, bahkan seperti pukulan voli dan hal-hal yang tidak sering kami gunakan, seperti, yang sering terjadi pada permainan tunggal," kata Swiatek, dikutip dari laman resmi Australian Open, Kamis.
Baca juga:
"Dia punya variasi, dan dia bisa bermain datar, dia bisa bermain topspin. Pada dasarnya saya akan mengatakan bahwa Aryna adalah, seperti, pemain yang lengkap."
Hampir dua tahun sejak Sabalenka menggemparkan Rod Laver Arena di final Australian Open ketika mengalahkan juara bertahan Wimbledon saat itu Elena Rybakina.
Sabalenka sebelumnya dikenal dengan servisnya yang buruk yang merusak penampilannya di Grand Slam. Namun, pada Januari 2023 Sabalenka mampu bertahan dari desakan Rybakina.
Kini, menjadi juara bertahan dua tahun berturut-turut, dan untuk pertama kalinya memasuki turnamen major sebagai petenis nomor satu dunia, Sabalenka berkembang pesat. Hal itu diakui oleh rival juga teman-teman baiknya.
Salah satu sahabat terdekat Sabalenka adalah Badosa yang untuk sementara akan menjadi musuh di lapangan saat mereka bertemu di semifinal di Melbourne Park, Kamis malam.
Baca juga:
Badosa mengamati kemajuan Sabalenka dengan saksama sejak final Australian Open tahun 2023, dan tidak menganggap kemenangan sahabatnya itu sebagai sebuah keberuntungan.
"Saya ingat beberapa tahun lalu dengan kesalahan ganda dan kemudian dia berjuang keras dengan semua itu, dan kemudian sekarang menjadi yang terbaik di dunia dan bermain dengan sangat percaya diri, saya tahu kerja keras yang telah dia lakukan," kata Badosa.
"Sejujurnya, kami memiliki karakter yang sangat mirip, jadi saya merasa sangat terinspirasi oleh apa yang telah dilaluinya."
"Dia berkembang dalam banyak hal. Anda dapat melihatnya dari cara dia bermain. Bagi saya, yang paling berkembang darinya adalah cara dia menghadapi emosi. Dia gadis yang sangat emosional," ujar petenis Spanyol itu.
"Itulah mengapa saya sangat berempati padanya. Namun, saya pikir dia mengendalikannya dengan sangat baik, saat-saat tertekan, dan saya pikir itulah perubahan besar yang dia lakukan pada permainannya, juga percaya bahwa dia bisa menjadi yang terbaik dan dia membuktikannya."
Baca juga:
Salah satu teman dekat Sabalenka lainnya dalam tur adalah finalis turnamen major tiga kali Ons Jabeur. Ia mencetak kemenangan Grand Slam atas Sabalenka sebelum dan sesudah gelar Australian Open pertama Sabalenka -- pada babak ketiga di Roland Garros 2020 dan semifinal Wimbledon pada 2023, hanya dua kemenangannya dalam enam pertemuan mereka.
Jabeur mengatakan peningkatan yang dia lihat pada Sabalenka bukan hanya mental.
"Dia benar-benar bermain bagus, saya sangat senang untuknya," kata Jabeur.
"Saya menontonnya di US Open. Saya merasa tahun ini dia benar-benar luar biasa untuk bangkit, melupakan segalanya dan bermain seperti yang dia lakukan. Saya pikir itu contoh yang bagus bagi banyak dari kita."
"Saya pikir dia pemain yang jauh lebih baik daripada dua tahun lalu. Dia jelas lebih dewasa di lapangan, faktanya dia membuat keputusan yang tepat," ujar petenis Tunisia itu.
"Dia banyak meningkatkan servisnya, terutama kecepatan pukulannya. Mungkin orang-orang bisa melihatnya saat mereka menonton kami bermain melawannya, tetapi rasanya lebih buruk saat Anda bermain melawannya, itu pasti."
Baca juga:
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025