Brigade Al-Quds Akan Patuhi Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza

Brigade Al-Quds akan mematuhi komitmen perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza selama Israel juga mematuhinya.

Brigade Al-Quds Akan Patuhi Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara militer , sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Abu Hamzah, mengatakan kelompok perlawanan akan mematuhi perjanjian antara dan di Jalur .

Brigade Al-Quds adalah salah satu kelompok perlawanan yang bekerja sama dengan Brigade Al-Qassam, sayap militer , dalam melaksanakan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

"Kami berkomitmen terhadap perjanjian selama musuh berkomitmen terhadapnya," kata Abu Hamzah, Selasa (21/1/2025).

Abu Hamzah mengatakan kelompok perlawanan Palestina akan melepaskan beberapa tahanan yang memenuhi syarat pada beberapa hari mendatang.

Dalam pidatonya, ia berterima kasih kepada Qatar dan Mesir yang menjadi mediator dalam perundingan perjanjian antara dan .

Juru bicara itu juga memuji peran kelompok perlawanan di Lebanon, Irak, Iran, dan Yaman dalam menargetkan sebagai dukungan untuk rakyat Palestina.

Brigade Al-Quds: Tak Bisa Lenyapkan Perlawanan

Abu Hamzah menegaskan, tidak dapat mengalahkan perlawanan dari orang-orang beriman di Palestina, Lebanon, Irak, Iran dan Yaman atas nama Muslim.

Menurutnya, serangan di Jalur bukan reaksi atas operasi tersebut, melainkan mereka telah berencana untuk melakukannya.

“Perang musuh (Israel) terhadap rakyat Palestina bukanlah reaksi terhadap operasi tersebut, melainkan mencerminkan niatnya yang telah direncanakan untuk berperang dan melakukan pemusnahan terhadap orang-orang yang tidak bersenjata," kata Abu Hamzah, Selasa (21/1/2025).

Ia mengatakan perlawanan memulai perjuangannya dengan mengandalkan Tuhan dengan segala yang mereka miliki.

“Semua orang melihat bagaimana kami menghadapi tank musuh secara langsung dalam sebuah adegan yang menegaskan hak kami atas tanah tersebut," katanya.

Baca juga:

"Dengan tank pertama memasuki Jalur , kami berada di lapangan dan pejuang kami keluar dari terowongan dan bertempur untuk menghadapi mereka dengan kendaraan tempur," lanjutnya.

Juru bicara itu mengatakan mereka terus melanjutkan operasi terhadap pasukan hingga jam-jam terakhir sebelum .

"Musuh menunggu kami mengibarkan bendera putih dan tidak menemukan apa pun selain bendera hitam, bendera kematian mereka di ," katanya.