Pasukan Israel Merusak Infrastruktur di Jenin Saat Operasi Mematikan Memasuki Hari Kedua

Video yang dibagikan di media sosial pada tanggal 22 Januari menunjukkan jalan-jalan dihancurkan oleh buldoser tentara Israel.

Pasukan Israel Merusak Infrastruktur di Jenin Saat Operasi Mematikan Memasuki Hari Kedua

Pasukan Israel Merusak Infrastruktur di Saat Operasi Mematikan Memasuki Hari Kedua

TRIBUNNEWS.COM- Operasi mematikan Israel di , Tepi Barat yang diduduki telah memasuki hari kedua, karena pasukan terus menghancurkan dan memperkuat kehadiran mereka di seluruh kota dan kamp pengungsi yang babak belur. 


Pasukan Israel yang menyerbu dan kamp pengungsi menewaskan 10 warga Palestina, melukai lebih dari 40 orang, dan membuat ratusan orang mengungsi.

Video yang dibagikan di media sosial pada tanggal 22 Januari menunjukkan jalan-jalan dihancurkan oleh buldoser tentara Israel.

Pasukan Israel menghancurkan jalan di sekitar Rumah Sakit Pemerintah dan meratakan pintu masuk ke fasilitas medis tersebut dengan buldozer, serta menutupnya dengan tumpukan tanah. 

Penghancuran juga dilakukan di sekitar Rumah Sakit Ibnu Sina. 

Direktur Rumah Sakit Pemerintah Wissam Bakr mengatakan kepada kantor berita WAFA bahwa kemampuan untuk mengangkut warga Palestina yang terluka ke rumah sakit telah terpengaruh.

Tentara telah menutup pintu masuk ke kamp pengungsi .

“Pasukan pendudukan mengirim lebih banyak bala bantuan militer ke kota dan pintu masuk kampnya,” lapor WAFA. 

Brigade dari Brigade Quds gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan pada hari Rabu bahwa para pejuangnya menghadapi dengan senapan mesin dan alat peledak.

Israel melancarkan operasi militer berskala besar di pada 21 Januari, bertepatan dengan serangan udara terhadap kota tersebut. 

Militer Israel mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka menyerang beberapa target "teroris" di selama 24 jam terakhir dan menghancurkan bahan peledak yang ditanam di jalan-jalan. Operasi tersebut diperkirakan akan berlangsung beberapa hari.

Sepuluh warga Palestina telah tewas dan sedikitnya 40 lainnya terluka sejak operasi yang dijuluki "Tembok Besi" itu dimulai. Tentara Israel membunuh seorang pria di depan istri dan tiga anaknya pada Selasa malam. 

Ahmad Shayeb sedang dalam perjalanan pulang bersama keluarganya ketika penembak jitu Israel melepaskan tembakan ke mobilnya. Rekaman video menunjukkan saat-saat terakhir sebelum ia terbunuh.